Translate

Rabu, 16 Januari 2013

Amal Gairah



Selepas aku menyerahkan semua berkas-berkas laporanku di dinas kabupaten Bogor, aku langsung pergi ke musholla terdekat untuk menunaikan sholat  dzuhur  yang agak terlewat beberapa menit, Setelah selesai shalat aku langsung pergi dengan agak terburu-buru karena mengejar janji dengan teman disuatu tempat.
Sampai disuatu tempat yang sudah disepakati bersama, aku masih harus menunggu karena ternyata temanku belum sampai juga. Kebetulan perutku dari pagi belum terisi nasi dan wajib untukku makan siang ini pesan nasi dan sop buntut di restoran tempat aku menunggu teman.
Sambil ngobrol dengan temanku yang lain, beberapa laki-laki seusiaku sedari tadi tersenyum dan terus melihatku begitu pun dengan teman laki-laki lainnya. Aku mulai ke-GR-an, Hmmmm...sepertinya mereka membicarakan diriku. Rasa penasaran bercampur GR yang mulai mencapai posisi klimaks akhirnya aku mendatangi mereka.

 Berkunjunglah ke Blogku : theeadomo.blogspot.com

Aku      : “Pak, maaf...apakah saya mengenal bapak atau bapak mengenal saya?”. Tanyaku   
  penuh dengan rasa ingin tahu level akhir.
Bapak  : “Oh...maaf bu, saya tidak mengenal ibu atau ibu mengenal kami?”. (sambil
  memandangiku terus dengan rasa jengah, terlihat dari raut mukanya).
Aku      : “Tidak, saya juga tidak mengenal bapak, tapi...kenapa ya sedari tadi bapak-bapak
  tersenyum sambil melihat saya, saya hanya khawatir bapak mengenal saya nanti
  dikira saya sombong”.
Bapak : “Ah, kalau begitu kami minta maaf bu...sebenarnya kami harus bilang apa ya....”.
  (seperti kebingungan untuk menyampaikan sesuatu).
Aku      : “Yah, pak...ngga usah ragu...bilang aja saya ngga apa-apa kok...”.
Bapak  : “Anu, bu...maaf ya, itu”belahan dada” ibu terlihat dengan jelas dan kami bingung
  untuk menyampaikannya karena ibu kan pakai kerudung tapi “belahannya” kok
  terlihat”. (si bapak sambil nyengir).
Sontak saja aku langsung melihat ke arah yang “dimaksud” tadi, Halaaaah dalaaaahhh...bener jelas dan terlihat  tanpa ada komando dari siapapun aku langsung tutupi “belahan yang dimaksud” dengan kerudung yang ku pakai dan setelah ku ingat saat selesai shalat dzuhur tadi aku terlalu terburu-buru serta kurang rapi memakai kerudungku. Sambil menutupi rasa malu karena keburu ke-GR-an akhirnya aku berkata.
Aku      : “Oh, tidak apa pak...sekedar amal buat bapak”.
Bapak  : “Lho, kok amal sih bu...”.
Aku      : “Iya, pak..maksud saya “Amal Gairah”. (aku berlalu menutupi rasa malu).
Bapak-bapak tadi langsung terkesima dan tak mampu berkata-kata selain mengatakan, Alhamdulillah dalam hatinya (kemungkinan).
   

2 komentar:

  1. sebagai seorang muslim sebaiknya selalu mawas dri dalam setiap saat terutama setelah masuk/keluar kamar mandi,dan sudah menjadi kebiasaan para wanita berkerudung, seolah dia merasa dirumah sendiri, sehingga tidak menyadari kalo yang dilakukan bukan dirumahnya,hati-hati ya bu!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul pak/bu yang ada di YPAC bandung...ini benar-benar pembelajaran buat saya, agar lebih berhati-hati lagi...dan Insyllah semoga Allah menjaganya agar tdk terulang lagi...makasih sdh mampir dan kasih komen yang sangat bermanfaat, Salam.....

      Hapus