Dokumentasi Saat Penjaringan :
Tak ada
kesan membanggakan diri atau pun sombong, sekali lagi saya katakan bahwa
sombong adalah ; ketika kita tidak berbuat dan tidak melakukan apapun terhadap
diri kita, lingkungan, sekolah yang kita tempati dan terutama NKRI.
Banyak hal
yang kita bisa lakukan, tidak hanya berdiam diri dan menunggu suatu keajaiban
datang pada kita. Di lingkungan terdekat kita pun banyak yang bisa kita
lakukan. Lihat sekeliling kita banyak sekali anak-anak yang butuh uluran tangan
kita dari ketidak tahuan orang tua tentang kondisi anaknya.
Anak-anak
khusus tentunya membutuhkan perhatian khusus pula, banyak dari orang tua yang
memiliki anak-anak khusus tidak memahami kondisi anaknya. Kita sebagai pendidik
yang bertanggung jawab terhadap pendidikan anak sepantasnya bergerak untuk
meninformasikan pada orangtua akan kondisi anaknya yang ternyata adalah
anak-anak khusus.
Bagaimana
menginformasikan kondisi anak-anak khusus pada orang tua?
Pemahaman
orang tua tentang kondisi anak yang memiliki anak berkebutuhan khusus untuk
daerah Parngpanjang dan sekitarnya masih terbilang masih sangat minim.
Informasi mengenai anak berkebutuhan pun cenderung masih banyak pula yang tidak
paham, bahkan ketika saya mengadakan survey acak dengan wawancara langsung
dengan beberapa guru senior di lingkungan atau daerah Parungpanjang, sebagian
besar mereka belum memahami (antara tahun 2002 sampai 2005) tapi setelah SLB
Ayahbunda mengadakan Sosialisasi Anak Berkebutuhan Khusus mulai tahun 2005
sampai dengan 2013 ini dan hampir setiap tahun diselenggarakan dengan tujuan
agar setiap insan pendidika di Parungpanjang dan sekitarnya memahami tentang
keberadaan anak berkebutuhan khusus dan cara penanganannya. Dan lebih lanjutnya
dapat menginformasikan pada masyarakat sekitar Parungpanjang.
Informasikan
bagi orang tua yang memiliki ABK (anak berkebutuhan khusus) sangat penting,
agar mereka dapat :
1. Memahami
Kondisi ABK
Setiap anak
berbeda penangannya begitu pula ABK, kami memberikan informasi pada orang tua
untuk memahami kondisi anaknya sehingga orang tua dapat menangani kondisi Abk
di rumah.
2. Menerima
Keberadaan ABK
Tidak semua
orang tua dapat menerima keberadaan anak dengan berbeda pada umumnya, kami
memberikan pengarahan dan bimbingan bahwa mereka pun tak ingin dilahirkan
dengan kondisi yang berbeda tetapi Tuhan memberikan kepercayaan lebih pada
orang tua untuk mengasuh, mendidika dan memberikan kasih sayang pada anak-anak
yang mereka miliki.
3. Memahami
Kebutuhan ABK
Kebutuhan
Abk sama seperti anak lainnya tetapi kebutuhan mereka lebh berdasar pada
kondisi yang mereka miliki, untuk pihak orang tua kami arahkan untuk dapat
memenuhui kebutuhan anak dengan kondisi yang berbeda pula.
4. Mempersiapkan
Masa Depan Untuk ABK
Ini yang
sangat kami tekankan pada orang tua dengan ABK, masa depan mereka ada ditangan
orang tua. Orang tua harus mampu mengkondisikan ABK agar masa depan mereka
tidak tergantung pada orang lain. Paling tidak mereka dapat mngurus diri
sendiri dengan banyak dilatih untuk Bina Diri, Bina Gerak, Mobilitas, Kemandirinan
dan sosialisasi.
Apa yang
SLB Ayahbunda lakukan?
SLB
Ayahbunda kecamatan Parungpanjang kabupaten Bogor, memiliki program mandiri dan
berkesinambungan setiap 1 tahun sekali mengadakan penjaringan dan sosialisasi
dari pintu ke pintu di wilayah Parungpanjang untuk mendata anak berkebutuhan
khusus di masing-masing wilayah di kecamatan Parungpanjang.
Data yang
kami peroleh sebagai bahan masukan untuk sekolah kami agar masyarakat sekitar
Parungpanjang terutama orang tuanya peduli terhadap anaknya dan merencanakan
masa depan anaknya dengan lebih baik lagi.
Data yang
dapat kami berikan dari hasil penjaringan di kecamatan Parungpanjang pada Januari
tahun 2012, adalah :
No.
|
Wilayah Kelurahan
|
ABK Usia Sekolah
|
ABK Yang Bersekolah
|
ABK Yang Belum Sekolah
|
Kondisi Ekonomi
|
1
|
Parungpanjang *)
|
20 Orang
|
12
|
8
|
Menengah ke bawah
|
2
|
Lumpang *)
|
25 Orang
|
15
|
10
|
Menengah ke bawah
|
3
|
Gorowong *)
|
19 Orang
|
5
|
14
|
Menengah ke bawah
|
4
|
Jagabita *)
|
23 Orang
|
10
|
13
|
Menengah ke bawah
|
5
|
Jagabaya *)
|
22 Orang
|
12
|
10
|
Menengah ke bawah
|
6
|
Cibunar *)
|
24 Orang
|
12
|
12
|
Menengah ke bawah
|
7
|
Kabasiran *)
|
21 Orang
|
11
|
10
|
Menengah ke bawah
|
8
|
Dago *)
|
27 Orang
|
10
|
17
|
Menengah ke bawah
|
9
|
Cikuda *)
|
22 Orang
|
10
|
12
|
Menengah ke bawah
|
10
|
Gintung Cilejet *)
|
18 Orang
|
8
|
10
|
Menengah ke bawah
|
11
|
Pingku *)
|
24 Orang
|
12
|
12
|
Menengah ke bawah
|
|
Jumlah
|
245 Orang
|
117 Orang
|
128
|
|
Keterangan *) : Kondisi
untuk saat ini bisa saja sudah berubah secara kuantitas maupun kualitas
pemahaman untuk
kesadaran memberikan pendidikan pada masing-masing anak.
Pendataan ini dilakukan berdasarkan
pada keinginan besar untuk memajukan Pendidikan Luar Biasa di Wilayah
Parungpanjang.