Translate

Rabu, 31 Oktober 2012

DIPUNCAK EJAKULASI SI GANJUR DIPATOK ULAR

Malam ini udara terasa sejuk di daerah yang terbilang cukup panas, daerah ini berada di perbatasan sebuah kota dan banyak sekali berlalu lalang mobil truk dengan muatan melebihi kapasitas yang sudah ditentukan, dengan sinar bulan purnama yang terang menambah suasana semakin asyik untuk dirasakan ..
Malam mulai beranjak dan semakin malam semakin banyak wanita-wanita penjaja cinta (disebut penjaja cinta mungkin karena menjual cinta amat sulit jadi dengan terpaksa dijajakan) hilir mudik menawarkan kehangatan cinta yang mereka jajakan..
ada seorang GANJUR ( Ganjur adalah sebutan seorang kuli yang menurunkan atau menaikkan batu-batu besar dengan cara mengangkatnya) yang sepertinya mencari sasaran untuk melampiaskan nafsu yang sudah mulai tak mampu ia bendung..
Lalu dia mendekati salah satu penjaja cinta, setelah melakukan tawar menawar harga dan terjadi kesepakatan harga yang sama-sama saling menyetujui atas semua kesepakatan itu, lalu mereka mencari tempat untuk bisa menjalankan misi birahi sang GANJUR..
Lokasi telah ditetapkan sebuah lapangan luas dengan rerumputan yang hijau bening serta ilalang-ilalang yang mulai meninggi (; inget lagu ilalalng..Ilalang..Ilalang..) dan dengan disaksikan bintang gemintang juga bulan purnama yang terdiam membisu sekali-kali awan-awan bergerak dan terkadang bulanpun tertunduk malu menyaksikan tingkah manusia yang sedang asyik-asyiknya menikmati dosa..
Si Ganjur makin beringasan..si Penjaja Cinta mulai mengimbangi (mengingat dia profesional dalam profesinya) dan dalam tahap-tahap akhir untuk mencapai klimaks, tiba-tiba……
Aaaaaaaarrrrgggghhhhhhh…..langsung Gubraaak..gelosor…haaaaahhhhhhhhhh…….si Penjaja cinta merasa bangga karena sudah bisa memuaskan pelanggannya dan dapat melakukan Pelayanan Maksimal (bukan standar atau malah minimal)..
Bang….bang…bang…bangun doong achhhh…enak banget ya bang, ampe segitunya, kata si penjaja cinta (sambil mulai memakai bagian-bagian dalam tubuhnya sampai selesai memakai seluruh pakaiannya), dia terus membangunkan si Ganjur pelanggannya itu…”Bang..bangun dong saya sudah mau cari orderan lagi nih”..Lama kelamaan dia kesal juga lalu dengan kasar dibalikannya tubuh si Ganjur tersebut..
Astaga!!!..lalu si penjaja cinta itu berterikak dengan sekencang-kencangnya.. “Toloooong….toloooong…..tolong…”, terika si Penjaja Cinta,  serentak ilalang-ilalang sekitar mulai terkuak nyaris serempak….”aya naon?”"..”ada apa”"..orang-orang nyaris dari beberapa tempat berhamburan datang.. ”Tolong si abang ini dari tadi ngga bangun-bangun..”
Semua orang tanpa dikomando dari POLRI, TNI ataupun DENSUS siap menolong orang yang tak berdaya dan tanpa mengintograsi si Penjaja Cinta, lalu atas inisiatif orang-orang yang telah ikhlas membantu si Ganjur itu akhirnya dibawalah si Ganjur ke PUSKESMAS terdekat..dengan sigap si petugas piket malam itu melakukan pertolongan pada si Ganjur dan hasil yang didapat adalah si Ganjur kena patok ular tanah), kata si petugas piket di Puskesmas..”untung cepet dibawa kesini kalau terlambat sedikit sudah pasti lewat (maksudnya leway nafasnya X ya,hehehe).
Akhirnya setelah beberapa hari si Ganjur sembuhlah dengan baik dan benar atas jasa para medis dari Puskesmas (makasih dokter, makasih bapak mantri n makasih semua perawat) karena punya JAMKESMAS, Gratis lah semuanya (padahal buat bayar Penjaja Cinta bisa tapi buat berobat pake JAMKESMAS, xixixixi…)
Dua minggu kemudian setelah si Ganjur sudah mulai sehat, akhirnya dia kembali pada pangkalan tempat dia bekerja untuk meng-Ganjur..saat dia sedang melaksanakan pekerjaannya dengan amat profesional, tiba-tiba dari arah berlawanan ada seorang perempuan teriak-teriak kalau dia mencari laki-laki yang profesinya sebagai tukang Ganjur yang dua minggu yang lalu kena patok ular tanah kebetulan sang istri si Ganjur saat itu sedang membawakan makan siang kesukaan suaminya tercinta (; sebagai tanda cinta pada suaminya bahwa dia amat sangat mencintai suaminya).
Karena suaminya disebut-sebut dia langsung yang menghadapi si Penjaja Cinta tersebut, lalu dia bertanya pada si Penjaja Cinta..
Istri si Ganjur : “Aya naon neangan salaki aing?’.. ;(ada apa mencari suami saya?)
Penjaja Cinta : “Oh, eta salaki maneh?”.. bejakeun ka salaki maneh, aing teu acan dibayar sesuai dengan kesepakatan maneh na rek mayar Rp 50.000,- , tapi suami kamu sudah keburu dipatok ular, sini mana bayarannya?? (oh, itu suami kamu? kasih tau suami kamu sesuai dengan kesepakatan saya akan dibayar Rp 50.000,-)
Istri si Ganjur berteriak histeris sambil gogosayan ( ; duduk di tanah sambil menghentak-hentakkan kakinya).. ya ampuuun.. Sarkodi jeung dahar bae geuh hese kudu huhutang kadieu-kaditu ta can jeung meuli susu anak maneh geuh euweuh ngadon anak maneh dibere cai tajin..tapi maneh bisa mere ka bikang nu henteu bener..dasar Sarkodi sia lain paeh bae sakalian meuh eta bikang nagih na ka kuburan maneh (; ya ampun Sarkodi, buat makan aja harus berhutang sana-sini dan untuk beli susu aja ga punya anak kamu sampe dikasi air ajin (air beras yang dimasak) ..tapi kamu bisa ngasih ke peempuan ngga bener, dasar Sarkodi sekalian aja lo mati biar itu perempuan nagih ke kuburan lo).. si Penjaja cinta dengan santainya bilang..”eh, bu kalau suami situ mati ya saya nagihnya ma situ dong, kan situ istrinya jadi kalau suami meninggal yang nanggung utang kan istrinya” sambil jalan ngeluyur…
Si Ganjur kabur terbirit-birit, mungkin karena malu karena masyarakat mulai ramai melihat adegan yang dramatis atau mungkin karena ga punya uang Rp 50.000 yang harus dibayarkan ke si Penjaja cinta bisa juga karena takut ama istrinya (entah yang mana alasannya semua orang tak pernah mau menanyakan pada si Ganjur).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar