Translate

Rabu, 29 Mei 2013

Terus Berjuang, Bu Dhe...


Bepergian dengan ojeg sudah biasa untukku, bagi jarak tempuh yang tidak terlalu jauh dari rumah. Pekerjaan kedinasan yang secepatnya harus selesai dengan jarak tempuh yang tidak terlalu jauh, mudah, aman, nyaman dan bersahabat ojeg adalah salah satu alternatif transportasi yang aku gunakan.

Adalah Bu Dhe, begitu biasa kami memanggilnya, beliau adalah seorang ibu yang sekaligus tulang punggung untuk keluarganya. Bu Dhe selalu setia menemaniku dalam perjalanan dinas dengan menggunakan motor yang berfungsi untuk mengantar beberapa pelanggan menuju tempat yang dikehendaki setiap pelanggannya.

Aku tak pernah menyangka bahwa sekitar 9 tahun lalu bu Dhe adalah orang yang berkecukupan secara materi. Dia adalah seorang istri dari pegawai BUMN yang sangat terkenal dan memiliki posisi yang cukup lumayan, otomatis secara materi bu dhe dan 3 orang anaknya sudah tak mengalami kesulitan.

Pada 12 tahun lalu saat bu dhe tengah hamil tua, dia amat sangat terpukul mendapat kenyataan suaminya menikah lagi dengan rekan kerjanya. Awalnya bu dhe mencoba untuk bertahan tetapi setelah beberapa tahun akhirnya Bu Dhe melepaskan suaminya untuk bersama dengan sang istri muda. Menurut bu Dhe memang keputusan yang sulit tetapi dia tidak mau menambah beban sang suami karena sudah mulai tidak memperhatikan keluarga dan jarang pulang.

Keputusan untuk berpisah dengan suaminya adalah awal yang sangat menyakitkan buat bu Dhe dan anak-anaknya tetapi dia mencoba tetap bertahan dengan awal mulanya menyibukkan diri dengan berjualan tetapi keadaan tersebut membuat dia tidak dapat melupakan peristiwa yang dia alami dan akhirnya memutuskan untuk menjadi “pengantar konsumen dengan menggunakan motor yang sudah lunas dia cicil” (:baca Ojeg Motor).

Ternyata setelah dia jalani menjadi seorang ojeg, selain menambah pendapatan rumah untuk mengantarkan anak-anak mengecap pendidikan, dan dia selalu bersyukur dengan mengojeg dapat pula memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Tak pernah dia menghilangkan rizki dari pemberian mantan suami tetapi biaya dari mantan suami tidak sepenuhnya dapat mencukupi kebutuhan kehidupan rumah tangganya.

Dia pun orang yang selalu bersyukur, walau hanya ditinggalkan sebuah rumah sederhana untuk tiga orang anaknya dan harta lainnya termasuk mobil mewah diambil semuanya oleh mantan suami tetapi dia tidak pernah membenci mantan suami. Bu dhe, “Allah tidak akan menguji umatnya diluar dari kemampuannya”. Sungguh suatu prinsip hidup yang sangat ikhlas dan sabar. Ditengah kesulitan masih tetap mampu untuk terus ikhlas dan bersabar.
Saat aku mengatakan, “Bu Dhe, mungkin setiap lelaki yang berlimpah uangnya akan memperlakukan wanita seenaknya dan mengkhianati istrinya”. Menurut Bu Dhe, “Tidak semua laki-laki berduit seperti itu atuh, Bunda....masih banyak laki-laki yang berduit tetapi tetap menghargai istrinya”.

Kembali aku kagum pada pemikiran bu Dhe, sungguh dia wanita yang tersakiti tetapi selalu berfikir positif.
Hari ini aku mendapatkan energi positif dari bu Dhe dan aku bersyukur mengenal beliau karena filosofi hidupnya yang terus mampu bertahan ditengah banyaknya manusia-manusia yang “galau” karena kondisi ekonomi maupun kondisi lainnya.

Terus berjuang bu Dhe, anak-anakmu sangat membutuhkanmu. Bu Dhe adalah salah satu lambang seorang ibu yang tegar dalam mengahadapi kemelut kehidupan. Bahagia aku mengenalmu, bu Dhe......

Selasa, 14 Mei 2013

Tuhan Sudah Menyiapkan Tabungan Besar Untuk Guru Honorer



Sudah sangat sering saya mendengar “curhatan” teman-teman seprofesi yang masih tersandung keadaan dengan status “guru honorer”. 

Curhatan masih berkisar tentang keadaan selanjutnya mengenai status mereka, terutama guru honorer di sekolah swasta karena terbentur PP 48 tahun 2005 terdiskriminasi dan terampas hak kemanusiaannya dengan sulit memperoleh pengakuan dan pengangkatan menjadi PNS dilingkungan dinas pendidikan provinsi Jawa Barat.

Saya mencoba sedikit mengumpulkan data secara lisan, yang saya dapat saat-saat berkumpul dengan sebagian guru honorer SLB swasta.

Ada beberapa pertanyaan yang saya ajukan pada mereka, yang saya pilah hanya pada guru honorer laki-laki karena saya berargumen bahwa guru honorer laki-laki memiliki tanggung jawab yang besar terhadap keluarga sebagai tulang punggung.

Rata-rata gaji yang mereka peroleh dari SLB swasta di provinsi Jawa Barat dengan masa kerja sekitar 27 tahun sampai 10 tahun sebesar Rp 300.000,- samapi Rp 600.000 perbulan. Menurut hitungan matematika kehidupan dan logika tentang cara pandang hidup gaji sebesar itu tidak akan mencukupi kehidupan mereka apalagi bila ditambah dengan istri dan anak sekitar  dua orang.

Tetapi bagaimanakah mereka masih bisa tetap bertahan sampai bisa menyekolahkan anak mereka masing-masing. Ini beberapa catatan yang bisa saya sampaikan :
1.      Beberapa dari teman mencari penghasilan tambahan dari memberikan les privat atau pun terapi pada anak-anak berkebutuhan khusus untuk menambah penghasilan mereka agar dapat memenuhi kebutuhan hidup setiap bulannya.
2.      Beberapa dari teman menjadi buruh bangunan dan ada juga yang sambil memberikan jasa tumpangan untuk beberapa siswanya sehingga setiap bulannya ada penghasilan tambahan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
3.      Beberapa teman yang lebih “beruntung” (dalam kapasitas kami sebagai guru honorer) mendapatkan sertifikasi sebesar Rp 1.500.000,-/bulan atau bila sudah Inpassing bisa sekitar Rp 2.340.000/bulan
4.      Beberapa teman berjualan makanan atau jualan lainnya yang menghasilkan sehingga menambah penghasilan mereka.

Mungkin bila para guru honorer wanita lebih terbantu dengan penghasilan suami yang rata-rata sudah dapat memenuhi kebutuhan keluarga setiap bulannya.

Tergambar bahwa guru honorer lebih “kuat” dalam memperjuangkan hidupnya, lebih bertanggung jawab terhadap keadaan hidup.

Suatu hari saya membaca sebuah tulisan seorang teman di kompasiana.com yang menuliskan tentang arti sebuah “harga” untuk guru honorer, ini adalah perhitungan fantastis dan dalam bagi kita semuanya.

Saya sampaikan pada teman-teman guru honorer bahwa : Honor yang kita dapat sebesar Rp 400.000,-/bulan adalah honor dengan nilai Rp 10.000.000/bulan untuk masa kerja 10 tahun. Mengapa demikian? Karena Allah sudah menyiapkan sebesar Rp 9.600.000/bulan yang akan kita dapat nanti di surga bila kita melakukannya dengan ikhlas, sabar, tawakal dan tanpa pamrih.

Coba kita bandingkan dengan guru PNS di SLB provinsi Jawa Barat dengan masa kerja 10 tahun plus sudah mendapatkan sertifikasi, sebesar Rp 10.000.000,-/bulan sudah pasti mereka dapatkan, tetapi ada resiko besar dengan uang itu. Apakah resiko besar itu? Tanggung jawab mereka dihadapan Tuhan, bila mereka melalaikan tugas dan pengabdian mereka. Bukankah nilai itu akan berkurang dan menjadi tagihan di akhirat nanti? Atau mungkin saja menjadi minus dan akhirnya membuat belenggu untuk diri mereka sendiri pada saat ini atau pada akhir nanti?

Jadi siapa yang lebih beruntung? Anda sendiri yang bisa menjawabnya.

Tulisan ini ku persembahkan pada sahabat-sahabat seperjuangan guru honorer SLB swasta di provinsi Jawa Barat. Selamat berjuang, mari perjuangkan hak kita dengan strategi yang cerdas, profesional dan ramah bagian dari unjuk karakter positif hati-hati namun punya nyali, berani karena benar dengan dukungan data yang valid (nasehat dari seorang sahabat yang peduli dengan guru honorer SLB provinsi Jawa barat).

Minggu, 05 Mei 2013

Hari ini Senin, 6 Mei 2013, Genap Usiaku 42 Tahun


Hari ini 6 Mei 2013, genap usiaku 42 tahun. Usia yang sudah tak muda lagi, tapi semangat dan jiwaku terus memacu dan tak surut karena usia yang sudah tak muda. Tua adalah perjalanan hidup dan bila Allah memperkenan maka umur kita akan semakin merambah berjalan dengan kepastian, bahwa tua adalah kepastian yang harus kita lalui.  
Perjalanan hidup ku lalui denga suka dan duka tapi duka ku jadikan hanya kata untuk belajar, karena hidup kita adalah pilihan dan tua adalah kepastian.

Saat Usia 17 tahun :




Saat Usia 22 Tahun :
 



Saat Menikah usia 23 tahun :















Saat memiliki anak pertama 24 tahun :















Saat memiliki anak kedua 29 tahun :
















Saat Usia 36 tahun :




 














Saat Usia 39  memiliki anak ketiga :
















Saat Usia 40 tahun :



 















Saat ini diusia 41 tahun :






















Saat Usiaku 42 tahun, saat ini :















Aku bahagia dengan kehidupanku, memiliki suami yang baik dan anak-anak yang soleh dan solehah-solehah pula. Semoga Allah senantiasa mempersatukan kami dalam ridhonya.
Selamat ulang tahun untuk diriku yang ke-42 an aku bangga dengan usiaku,, semoga berkah bersama orang-orang yang mendoakanku.

Kami Adalah Energi Positif Untuk Perkembangan Pendidikan Luar Biasa di Provinsi Jawa Barat



Perjalanan mencari  jati diri, pengukuhan untuk diakui  bahwa “Guru Honorer di swastapun manusia”, punya keinginan besar untuk diterima menjadi CPNS dengan jalur pemerintahan dan tidak terbentur lagi dengan PP 48 tahun 2005 mengenai Penerimaan Tenaga Guru Honorer untuk Menjadi CPNS.
Gejolak di lapangan mulai terdengar dan resahpun mulai timbul. Semua merasa berhak, semua merasa paling berjasa pada PLB. Lalu apakah kami (guru honor swasta) hanya bagian sampah yang akan terbuang dimakan usia?. Kami juga bagian dari PLB dan porsi kamipun besar terhadap kemajuan PLB. Peran kami berarti dalam memberikan energi positif terhadap perkembangan dunia PLB di provinsi Jawa Barat.
Permasalahan yang terjadi saat ini (mengenai penerimaan K2), saya tidak ingin mengatakan siapa yang salah dan siapa yang benar tetapi mari kita benahi bersama menuju PLB di Provinsi Jawa Barat dalam penerimaan CPNSnya aman, nyaman, ramah terhadap semua guru honorer (tidak hanya guru yang honor di SLBN atau instansi pemerintah saja yang diberikan peluang untuk bisa menadi PNS) tetapi sesuai dengan pencanangan provinsi Jawa Barat menuju provinsi yang inklusi.
Bila kita gaungkan pendidikan inklusif di Jawa Barat, apakah provinsi Jawa Barat sudah inklusi dalam menerima guru honorer yang mengabdi di sekolah swasta? Tentunya bila masih ada perbedaan dalam penerimaan CPNS untuk instansi pemerintah dan swasta, inklusi hanya ada dalam labeling saja tanpa manifestasi secara menyeluruh.    
Mari kita renungkan bersama, apa yang sedang terjadi pada PLB provinsi Jawa Barat.
Katakanlah yang salah itu salah dan yang benar itu benar. Semoga yang berkepentingan maklum adanya dan tak ada lagi pembenaran dalam kesalahan.

Selamat Hari Pendidikan Nasional, mari kita bersama-sama membangun NKRI pada Sistem Pendidikan Nasional yang bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
Ini adalah Agenda Perjalanan Guru Honorer SLB di Provinsi Jawa Barat dalam memperjuangkan hak sedangkan kewajiban sudah kami penuhi sesuai dengan PP No. 19 Tahun 2005, mengenai Standar Nasional Pendidikan :
1.      Minggu, 7 April 2013, Forum Guru Honorer SLB Provinsi Jawa Barat mulai membicarakan indikasi adanya penyimpangan pada PP no. 48 Tahun 2005 mengenai Penerimaan Tenaga Guru Honorer untuk Menjadi CPNS dalam penerimaan Tenaga Guru Honorer SLB di K2. Kami (Forum Guru Honorer SLB se-Jawa Barat) sepakat untuk mengadakan pertemuan di SLBN Cicendo pada Minggu, 14 April 2013.
2.      Pertemuan di SLBN Cicendo pada Minggu, 14 April 2013 Menghasilkan kesepakatan :
a.      Meminta pihak BKD untuk memvalidasi dan verifikasi ulang K2
b.      Bila dalam data K2 yang disinyalir adanya manipulasi data, maka kami pun menuntut hak yang sama agar dapat masuk di K2.
c.       Meminta semua piha untuk bersama memberikan fasilitas dan kemudahan agar guru honorer diinstansi pmerintah dan swasta bersama-sama mendapatkan porsi yang sama dalam penerimaan CPNS.
d.      Pihak-pihak yang terkait dalam PLB, agar memperhatikan keberadaan guru honorer yang sudah lama mengabdi untuk dapat diterima menjadi CPNS.
3.      Audensi dengan BKD diwakili oleh Forum Guru Honorer SLB Jawa Barat dan didampingi oleh IGPLB-PGRI Provinsi Jawa Barat serta dihadiri SubBagian Kepegawaian & Umum sekertariat Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat pada Kamis, 18 April 2013, dapat dilihat di link ini :
4.      Seminar Mengupas K2 di Gedung PGRI Provinsi Jawa Barat Minggu, 21 April 2013 dihadiri 497 Guru Honorer SLB se-Provinsi Jawa Barat didampingi oleh IGPLB-PGRI Jawa Barat serta Perwakilan dari BKD Provinsi Jawa Barat dan dibuka oleh Ketua PGRI Provinsi Jawa Barat, menghasilkan :
a.      PGRI Provinsi Jawa Barat, mendukung Forum Guru Honorer SLB Jawa Barat yang didampingi IGPLB PGRI Jawa Barat untuk memperjuangkan guru-guru honorer SLB se-Jawa Barat dari instansi negeri dan swasta.
b.      IGPLB PGRI, Mendukung penuh perjuangan Forum Guru Honorer Jawa Barat dan akan terus mendampingi guru honorer dalam setiap langkahnya.
c.       Verifikasi Data K2, sesuai dengan laporan masing-masing wilayah Forum Guru Honorer SLB jawa Barat
d.      Penjelasan mengenai hasil pertemuan dengan pihak BKD
e.      Bersama-sama menyatukan langkah untuk memperjuangkan Guru Honorer SLB se-Jawa Barat
5.      Menyerahkan Surat Permohonan Audensi kepada Gubernur Provinsi Jawa Barat pada Kamis, 25 April 2013
6.      Menyerahkan Surat Permohonan Audensi pada Jumat, 26 April 2013 pada Komisi E DPRD Provinsi Jawa Barat.
7.      Audensi untuk mengupas K2 di BKD Provinsi Jawa Barat, Jum’at, 3 Mei 2013 yang dihadiri Kepala Sekolah SLBN se-Jawa Barat serta perwakilan dari Subbagian Kepegawaian & Umum Sekertarian dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dan Perwakilan Guru Honorer SLB dan didampingi IGPLB-PGRI, menghasilkan (diambil dari catatan SEKUM IGPLB-PGRI) :
a.       BKD menunggu klarifikasi dari kepala slb negeri tentang sanggahan kategori 2 yang
dilayangkan IGPLB PGRI Jabar
b.      fase penghapusan dan fase mepertahankann nama-nama yang ada di k2 seluruhnya merupakan tanggung jawab kepala sekolah masing-masing
c.       klarifikasi dari kepala slb negeri paling lambat senin 6 mei 2013 di kantor BKD Jawa Barat
d.      Kelengkapan yang harus dilampirkan:
1).   SK pengangkatan pegawai per 2004/2005 terus menerus tanpa putus samapai SK
        2012/2013
2).   Ijazah terakhir saat sk pengangkatan pertama tmt 2004/2005, yaitu :
·         Ijazah S1 PLB untuk tugas guru SLB pada saat tmt pertama (contoh: jika sk tmt di K2 2004/2005 berarti Ijazah PLB per 2004/2005).
·         JIKA PADA SAAT SK TMT PERTAMA MASIH DALAM STATUS KULIAH HARUS MELAMPIRKAN SURAT KETERANGAN MASIH KULIAH PER TMT (CONTOH JIKA 2004 MASIH KULIAH MAKA SURAT KETERANGAN KULIAH PER 2004 ATAU PER TMT SK DARI KEPSEK)
·         UNTUK TENAGA TU IJAZAH DISESUAIKAN DENGAN PETIKAN BUNYI SK YANG DIKELUARKAN
  3).  Struk pembayaran gaji terhitung dari 2004 sampai sekarang baik dari intansi,
         komite, bos atau bp3, perlu diingat BOS itu terhitung 2006 maka jika 2004-2005 harua   
        ada struk pembayaran gaji pegawai yang di bayarkan dari selain BOS
   4).  NUPTK BAGI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Harapan kami dan kita semua yang berkepentingan dalan memajukan PLB di provinsi Jawa Barat, mari kita maju bersama dalam langkah yang dan strategi yang cerdas untuk memperjuangkan semua guru honorer baik di instansi pemerintah maupun di instansi swasta. Kebersamaan kita saya yakini dapat menembus birokrasi yang dibuat oleh pejabat berwenang dan dobrak dengan strategi yang cerdas birokrasi yang menghambat memajukan PLB Provinsi Jawa Barat pada energi yang positif sehingga kita benar-benar inklusi terhadap semua bidang dalam pemerintahan provinsi Jawa Barat.
Permohonan maaf pada semua pihak yang telah merasa dirinya atau kelompoknya dirugikan dengan langkah-langkah yang diambil oleh Forum Guru Honorer SLB Jawa Barat yang didampingi oleh IGPLB-PGRI Provinsi Jawa Barat.
Bila kami dikatakan iri ataupun benci, rasa iri kami berdasarkan pada ketentuan PP No. 48 Tahun 2005, Mengenai penerimaan tenaga honorer untuk menjadi CPNS. Tak ada rasa benci pada diri kami, kami hanya belajar untuk bersama-sama membenahi penerimaan CPNS untuk SLB Provinsi Jawa Barat agar bersih dari Kolusi dan Nepotisme.
Permohonan maaf saya secara pribadi pada : Kepala SLBN se-Provinsi Jawa Barat dan seseorang yang yang telah melayangkan via email atau sms tentang peran serta saya pada K2 yang telah dikatakan oleh “orang tersebut” sebagai : orang yang tak tahu diri dan berbagai kata yang tak pantas saya tuliskan disini karena mengandung fitnah, sara dan tendensi untuk menuduh serta menekan  saya sebagai biang keladi keonaran (untuk nama yang SMS, email atau menuduh langsung pada saya sementara saya tidak publikasikan, kecuali sudah sangat mengganggu secara kejiwaan dan kehidupan sosial).
“Tak ada Gading yang Tak Rentak’, saya hanya manusia biasa yang penuh dengan kesalahan dan dosa. Ini adalah pembelajaran bagi saya dan kita semua bahwa “Kita Harus Mampu Menghargai Semua Manusia”, maka kita akan dihargai pula oleh semua manusia.
PLB adalah wadah yang menghargai setiap insan Tuhan, dan SLB adalah wadah yang berkolaborai dengan setiap insan didalamnya untuk mewujudkan pendidikan inklusif.
Selamat berjuang para Guru Honorer SLB se-Provinsi Jawa barat, Berjuanglah dengan strategi yang cerdas karena kita adalah insan-insan yang cerdas dan penghargaan yang mulia hanya ada pada Tuhan Yang Maha Esa.
Ucapan terima kasih kepada :
1.       BKD Provinsi Jawa Barat
2.       PGRI Jawa Barat
3.       IGPLB-PGRI Jawa Barat
4.       Para Pengawas PLB provinsi Jawa Barat
5.       Kepala sekolah  SLB Negeri dan Swasta
6.       Forum Guru honorer SLB Jawa Barat
7.       Nama-nama yang tercantum dalam K2
8.       Semua pihak yang telah membantu
Kami masih mengharapkan peran serta dan kerja sama dengan :
1.       Bidang Pendidikan Luar Biasa Provinsi Jawa Barat
2.       Subbagian Kepegawaian & Umum Sekertariat Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
3.       Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
4.       Gubernur Provinsi Jawa Barat
5.       Komisi E DPRD Provinsi Jawa Barat