Translate

Jumat, 23 November 2012

TAK PERLU MENGELUH WALAU HANYA MENJADI GURU SUKWAN ATAUPUN HONORER



Sore ini ngobrol dengan mas Herman ojeg yang selalu setia mengantarku untuk keperluan dinas maupun pribadi. Mas Herman hanya lulusan SMP, dia mempunyai dua orang anak yang sudah sekolah di tingkat Sekolah Dasar. Istrinya hanya seorang ibu rumah tangga, kadang berusaha mencari tambahan menjual sedikit makanan kecil untuk anak-anak.
Mas Herman yang hanya lulusan SMP dan istrinya yang hanya lulusan SD, mereka selalu bersyukur atas nikmat yang Allah berikan untuk mereka dan yang pasti hidup ini adalah anugerah dari Allah. Kita harus jalani dan bekerja sesuai jalan Allah dan  mereka selalu menyikapinya seperti itu.
Bicara masalah penghasilan mas Herman yang hanya lulusan SMP cukup lumayan, setiap bulan mas Herman mendapat penghasilan sebesar Rp 1.500.000,- dari mengantar jemput anak sekolah. Sedangkan untuk penghasilan harian dari mengojek lepas mas Herman menghitung berkisar antara Rp 50.000,- sampai Rp 100.000,- perharinya. Keperluan itu dia gunakan untuk membayar kontrakan rumah, bayar listrik dan air, makan untuk setiap hari, cicilan motor, keperluan sekolah anak,rokok, bensin dan bayar arisan sebagai tabungan untuk kebutuhan yang tidak terduga. Jam kerja mas Herman antara pukul 05,00 sampai kadang pukul 22,00 malam dengan waktu istirahat sedikit.
Kegiatan itu dia lakukan setiap hari dan sudah sekitar 10 tahun ini dia jalani profesi sebagai tukang ojeg. Dia dan istrinya tidak pernah menghujat pemerintah atas keadaan kehidupan mereka. Mereka jalani hidup dan menikmatinya. Mereka tak pernah mengatakan bahwa pemerintah tidak adil karena menjadikan dia hanya seorang tukang ojeg. Karena menurut dia profesi tukang ojeg adalah profesi yang dia ambil sebagai berkah Allah pada keluarganya dan bisa menghidupi keluarganya dengan baik.
Lalu saya membaca beberapa keluhan seorang teman yang profesinya secara strata kehidupan dan pendidikan lebih tinggi dari mas Herman. Apa yang mereka bicarakan adalah tentang hujatan pada pemerintah dengan profesi yang mereka jalani.
Menurut mereka guru adalah tombak utama dalam kemajuan suatu bangsa tapi nasib guru sukwan atau pun honorer jauh dari kelayakan kehidupan realistis yang ada. Seorang guru dituntut lulusan dari Perguruan Tinggi dengan predikat Sarjana, biaya untuk menempuh pendidikan sampai lulus jenjang sarjana cukup memakan biaya yang sangat besar dengan waktu tempuh pendidikan sekitar  empat sampai lima tahun.
Tetapi pada saat ini gaji guru sukwan ataupun honorer tercatat dari beberapa daerah hanya berkisar Rp 200.000 sampai Rp 500.000,-. Bila dibandingkan dengan penghasilan seorang tukang ojeg yang hanya lulusan SMP memang sangat jauh. Perbandingan ini bukan untuk mendeskreditkan kebijakan pemerintah terhadap guru sukwan atau honorer, tetapi berusaha belajar dari cara pandang hidup mas Herman yang hanya tukang ojeg.
Pemerintah yang membuat suatu kebijakan tapi bukan berarti kta harus terus mengeluh dengan kebijakan yang pemerintah buat untuk guru sukwan ataupun honorer yang menurut pemikiran kita bahwa kebijakan pemerintah tidak berimbang terhadap guru honorer atau sukwan dibandingkan pada guru PNS.
Biarkan pemerintah bekerja dengan kebijakannya tetapi kita sebagai guru sukwan dan honorer terus bekerja dengan tidak menganggap diri kita lebih rendah dengan guru PNS, kita bukan jongosnya guru PNS karena guru PNS pun tidak menganggap kita sebagai jongos mereka. Jam kerja kita sama dengan mereka antara 24 sampai 30 jam perminggu tetapi penghasilan kita jauh dari kesamaan dengan guru PNS.
Kita sebagai guru sukwan atau honorer jelas lebih banyak memiliki nilai ibadah yang besar dibandingkan dengan guru PNS asal semua yang kita lakukan dengan ikhlas, Saya yakin bahwa tugas dan tanggung jawab seorang guru itu besar dan amat mulia jadi belajarlah untuk tidak melihat nilai rupiah yang kita dapat tapi coba kita lihat bahwa negara Indonesia tercinta ini Maju karena keberadaan kita sebagai guru sukwan atau honorer.
Mengapa harus terus mengeluh dengan pilihan profesi yang kita jalani bila kita membandingkan dengan nilai rupiah yang kita dapat? Jadi saja seorang tukang ojeg dan syukuri karunia yang Allah beri pada kita.
Saya pernah menulis di Kompasiana dengan judul : “GAJI GURU HONORER DI NEGARA INI MASIH JAUH DENGAN PENGHASILAN SEORANG PENGEMIS”. Bila Allah mau kita pasti akan menjadi seorang pengemis dan bila Allah mau kita bisa menjadi seorang tukang ojeg. Jadi syukuri dan hargailah profesi kita karena Allah tidak salah memberi profesi pada kita maka Allah akan menghargai kita.
Negara ini membutuhkan Pahlawan-pahlawan yang mengalir dari ruh, lisan, pemikiran, ide, semangat dan keikhlasan dalam menjalankan tugasnya. Berkaryalah untuk negara ini dan buatlah diri kita berguna untuk sesama, itulah tugas kita sebagai guru sukwan atau honorer.
Allah itu tidak tidur, Dia tahu apa yang kita lakukan..
Allah itu Maha Melihat, Dia tahu semua kerja keras kita,
Allah itu Maha Mendengar, Dia tahu apa yang kita butuhkan
Allah memberi nilai untuk setiap pekerjaan yang kita lakukan
Lakukanlah...dan saya yakin guru sukwan dan honorer akan indah pada waktunya......
Saya menulis ini karena saya pun guru honorer yang mengajar di SLB yang saya rintis dan sudah 17 tahun menjadi guru honorer walau belum terfikirkan oleh pemerintah untuk mengangkat saya sebagai guru PNS TIDAK MENGAPA!.. karena profesi ini adalah pilihan saya dan saya mensyukuri profesi saya sebagai guru HONORER.
Thank God....has given profession is best for me....
Keep the spirit and keep smiling that was the key....

Senin, 12 November 2012

ISTRIKU TAK SEINDAH KEKASIHKU…



ISTRIKU TAK SEINDAH KEKASIHKU…
Rasanya kangen masa-masa berpacaran dulu…
SMS selalu datang menyertaiku..”Mas, sudah makan belum..”, “mas, jaga kesehatan ya..”, “Mas…aku kangen..”, “Mas.hati-hati dijalan ya..”, “Mas, jangan lupa berdoa ya..”. Kalimat-kalimat itu sudah tidak ada lagi.
Nikmatnya saat masa berpacaran dengan kekasihku, adalah hal yang membuat aku meyakini bahwa dia yang terbaik untukku dalam mengarungi bahtera kehidupan rumah tanggaku nanti. Dia kekasihku yang selalu memberi perhatian padaku, yang selalu memahami keadaanku, yang selalu tahu apa yang aku mau, yang selalu menuruti semua kata-kataku, yang selalu membuatku nyaman dekat dengannya, yang selalu bisa ku atur sesuai dengan keinginanku, yang selalu membuat aku yakin bahwa dialah yang terbaik bagiku…..
Masa berpacaran dengannya kunikmati dengan semua keindahan yang dia berikan kepadaku, tak terasa delapan tahun ku lewati bersamanya.
Saat ini dua tahun sudah aku mengarungi kehidupan berumah tangga dengannya tetapi semua keindahan yang pernah menjadi hari-hariku kini seakan ditelan rutinitas yang belum ku pahami.
Dia kini tak pernah mau mendengarkanku lagi..kini dia tak pernah mau memahamiku lagi…kini dia tak mau pedulikanku lagi…kini dia tak mau memperhatikanku lagi..kini dia tak pernah bertanya bagaimana keadaanku lagi…kini dia tak pernah SMS ku lagi untuk sekedar bertanya, “Mas, sudah makan belum…” Dia sekarang mulai mengaturku…dia sekarang mulai membantah semua kata-kataku…dia sekarang mulai tak perdulikan aku…
Sudah dua hari ini aku tidak pulang tapi seakan hilang pula semua perhatiannya padaku. Aku ingin dia bertanya..”mengapa aku tidak pulang..”, tapi ku tunggu tak ada pertanyaan itu….
Aku rindu kekasihku yang dulu.. tapi ternyata istriku tak seindah kekasihku….

Minggu, 11 November 2012

GAJI GURU HONOR DI NEGERI INI MASIH JAUH DENGAN PENGHASILAN SEORANG PENGEMIS

Saat melakukan terapi pada anak tunadaksa
135259388632350122
GAJI GURU HONOR DI NEGERI INI MASIH JAUH DENGAN PENGHASILAN SEORANG PENGEMIS
Suatu hari aku pergi ke Jakarta karena ada urusan yang harus ku selesaikan di sebuah Instansi pemerintah, tentunya dengan naik kendaraan favoritku..Kereta Api ekonomi yang berjubel dan penuh sesak oleh penumpang yang sekelas denganku (rakyat jelata).
Nikmatnya naik kendaraan ini karena murah, meriah asoy-geboy, hehehe…..dan yang pasti juga kita akan banyak bereksplorasi dengan penumpang lainya..banyak yang dilihat, dari penumpangnya, para pedagang, kondektur sampai para pengemis.
Selesai urusanku di kantor tersebut, aku langsung pulang dan kembali menggunakan kendaraan yang sama untuk megembalikanku ke tempat semula.
Sambil menunggu kereta di peron yang telah disediakan, aku duduk-duduk beserta penumpang lainnya yang menunggu kereta. Ku lihat ada beberapa pengemis yang sudah menyelesaikan tugasnya untuk meminta-minta. Rasanya ingin memberi mereka sedikit rizki dariku tapi aku menghitung jumlah uang yang aku aku bawa hari ini tidak mencukupi bila harus aku berbagi dengan mereka tapi bila mendengar ceramah-ceramah para ustadz ataupun ustadzah, bahwa ; ketika kita memiliki sedikit rizki sementara ada orang yang lebih membutuhkan dan kita berikan sedikit rizki itu pada yang lebih membutuhkan maka Allah akan membalas amalan kita itu dengan berkali lipat, mengapa? Karena saat kita dalam keadaan sulit atau sedikit uang yang kita miliki tapi kita mau berbagi dihadapan Allah akan lebih tinggi nilainya dibandingkan dengan orang-orang yang berlebihan secara harta dan memberikannya pada yang membutuhkan. Berdasarkan hal tersebut maka aku memberikan uang yang ku miliki padahal uangku hanya sebegitunya.
Tanpa ragu aku pun memberikan uang yang hanya sebegitunya itu pada pengemis. Karena kereta terlambat, akhirnya aku harus menunggu cukup lama tapi walaupun harus menunggu aku jadikan hal yang menyenangkan dan bisa berinteraksi dengan para penumpang lainnya.
Karena bosan duduk di tempat yang sama aku mencari tempat lain untuk duduk-duduk dan aku duduk dekat beberapa pengemis yang sedang duduk-duduk pula. Ternyata para pengemis tersebut sedang menghitung penghasilan mereka hari ini.
Aku cukup terkejut ketika mereka berbincang satu dengan lainnya..
Pengemis Tua : “hari ini gua dapat Rp 201.000,- lumayan besok buat nambahin cicilan motor”.
Pengemis Muda: “kalau gua sih tumben ya hari ini hanya dapat Rp 154.000,- padahal biasanya
gua dapet diatas duaratus ribuan.
Pengemis Kurus: “Gua sih Alhamdulillah, ada orang yang ngasih gua Rp 50.000,- ditambah dari
yang lainnya jadi jumlah semuanya Rp 267.000,-
Pengemis Cacat : “Gua dooong..setiap hari gua pasti dapet Rp 300.000,- malah bisa lebih…..”
Aku cukup terkejut dengan penghasila perhari yang mereka dapatkan, lalu aku membandingkan dengan penghasilan suamiku, suamiku seorang guru PNS yang sudah mengabdi 13 tahun gaji pokok ditambah tunjangan lainnya dan tunjangan sertifikasi (walau kadang terlambat tak jelas bulan dan waktunya sesuka hati pemerintah ngasihnya) sebesar Rp 5.750.000,- belum dengan potongan-potongan pinjaman dan lainnya dan juga penghasilan sebesar itu dari hasil pendidikan yang cukup makan biaya besar serta ditempuh dengan waktu yang cukup lama.
Bila dibandingkan dengan para pengemis itu rata-rata pendidikan mereka tidak selesai sampai SD tapi penghasilan mereka sejajar bahkan lebih bila dibandIngkan dengan suamiku yang sarjana.
Dan aku semakin miris lagi bila aku membandingkan dengan gaji guru honor yang ada di lingkunganku (termasuk aku sarjana tapi masih guru honor), kami setiap bulannya menerima honorarium sebesar Rp 300.000,- sampai Rp 500.000,- jauh dibawah penghasilan pengemis yang rata-rata diatas Rp 4.000.000,- sampai Rp 9.000.000,- setiap bulannya.
Mungkinkah gaji guru honorer bisa sejajar dengan penghasilan pengemis? Kemudian aku membuka data guru honorer di kabupaten Bogor dari data yang ku peroleh bahwa ada sekitar 12.000 guru honorer yang tercatat sampai dengan 5 April 2011, jumlah itu akan terus bertambah dengan terus bertambahnya kebutuhan pengajar di setiap sekolah. Sedangkan jumlah penduduk kabupaten Bogor menurut data pada sensus yang dilakukan pada tahun 2010 sebanyak 4.500.000 jiwa.
Dengan isengnya lalu aku menghitung ; bila setiap jiwa penduduk kabupaten Bogor dikenakan beramal Rp 500,- setiap orangnya/hari untuk mengumpulkan dana akan tekumpul dana sebesar Rp 2.250.000.000,- dibagi 12.000 orang guru honorer sekitar Rp 187.500/ hari yang akan didapat oleh seorang guru honorer dan bila dikalikan dalam sebulan masing-masing guru honorer akan mendapatkan sekitar Rp 4.687.500,- dari hasil pengumpulan dana atau amalan dari jumlah penduduk kabupaten Bogor. Angka yang cukup lumayan bisa sebanding dengan penghasilan seorang pengemis yang hanya sekolah sampai SD dengan seorang guru yang lulusan S1 atau Sarjana.
Guru adalah pendidik dan pengajar, guru adalah tombak utama dalam laju pembangunan suatu daerah atau negara, tapi gaji guru di negeri ini tidak sebanding dengan penghasilan seorang pengemis. Lalu haruskan seorang guru mengemis untuk menambah penghasilannya? Sebandingkah perjuangan dan pengorbanan seorang guru dengan seorang pengemis?
Tak perlu mencerca pemerintah, karena pemerintah miliknya yang punya perintah. Aku dan sekian guru honor ini adalah milik bangsa ini dan milik rakyat jelata di negeri ini. Mari kita berfikir dan berkarya untuk negeri ini walau honor kami tak sebanding dengan penghasilan seorang pengemis, tak mengapa karena Tuhan tak pernah salah dalam memberi profesi pada seseorang…….
Tulisan ini hanya sekedar renungan untuk penulis.

Selasa, 06 November 2012

RPP SDLB AYAHBUNDA KELAS V/C1/1




RENCANA PELAKSANANAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Nama Sekolah             : SLB AYAHBUNDA
Satuan Pendidikan      : SDLB
Jenis Kelainan             : Tunagrahita Sedang (C1)
Kelas / Semester          : V/1
Tahun Pelajaran           : 2011-2012
Tema                           :
Alokasi Waktu            : ……x Pertemuan

       I.            Standar Kompetensi
·         PKN
( 1 ) Mengembangkansikap saling menghargai
·      Kertakes
( 2 ) Membuat karya kerajinan dn benda kontruksi
·      Bahasa Indonesia
( 2 ) Mendengarkan cerita anak  menceritakan pengalaman

    II.            Kompetensi Dasar
1.3 Berperan sertadalam mengikutikegiatan keagamaan
             2.1 Membuat karya kerajinan berdasarkan pola yang sudah dibuat
2.2  Menyusun karya kerajinan dengan teknik hias
1.1  Menceritakan pengalaman yang mengesankan dengan bahasa sederhana
1.2  Menanggapi cerita teman


 III.            Indicator
·   Menyebutkan hari besar agama islam
Menyebutkan hari besar agama Kristen
Menyebutkan hari besar agama Budha
·   Menyebutkan hari besar agama hindu
·   Menyebutkan cara  berperan dalam kegiatan keagaman
Mendengarkan cerita anak yang di sapaikan
Menceritakan kembali isi cerita  dng kata-kata sendiri
Menyebutkan prilaku tokoh yang di ceritakan
Menuliskan nama tokoh dari cerita yang didengarkan
Menceritakan pengalaman yang mengesankan
Menceritakan pengalaman yang menyedihkan
Mendengarkan cerita teman sekelas
●Menanggapi isi cerita
·   Menyiapkan alat dan bahan
·   Menyebutkan alat dan bahan
·   Menggunting pola yang sudah disiapkan
·   Menyiapkan alat dan bahan
·   Menyebutkan alat dan bahan
·   Menunjukan alat dan bahan yang sesuai    namanya
·   Menyusun pola yang sudah digunting jadi Satu


 IV.            Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran diharapkan :
·   Siswa dapat menyebutkan hari besar agama islam
Siswa dapat menyebutkan hari besar agama Kristen
Siswa dapat menyebutkan hari besar agama Budha
·   Siswa dapat menyebutkan hari besar agama hindu
·   Siswa dapat menyebutkan cara  berperan dalam kegiatan keagamaan
Siswa dapat mendengarkan cerita anak yang di sapaikan
Siswa dapat menceritakan kembali isi cerita  dng kata-kata sendiri
Siswa dapat menyebutkan prilaku tokoh yang di ceritakan
Siswa dapat menuliskan nama tokoh dari cerita yang didengarkan
Siswa dapat menceritakan pengalaman yang mengesankan
Siswa dapatmMenceritakan pengalaman yang menyedihkan
Siswa dapat mendengarkan cerita teman sekelas
Siswa dapat menanggapi isi cerita
·   Siswa dapat menyiapkan alat dan bahan
·   Siswa dapat menyebutan alat dan bahan
·   Siswa dapat menggunting pola yang sudah disiapkan
·   Siswa dapat menyiapkan alat dan bahan
·   Siswa dapat menyebutkan alat dan bahan
·   Siswa dapat menunjukan alat dan bahan yang sesuai    namanya
·   Siswa dapat menyusun pola yang sudah digunting jadi Satu

    V.            Materi Pembelajaran
·   Kegiatan keagamaan
·   Menceritakan pengalaman
·   Membuat kerajinan dengan cara digunting

 VI.            Metode Pembelajaran
·   Ceramah
·   Tanya jawab
·   Pemberian tugas
·   Demontrasi

VII.            Langkah-langkah Pembelajaran
1.      Kegiatan Awal  ( ± 10 menit )
·      Apersepsi
·      Berdoa
·      Menyampaikan tujuan  pembelajaran

2.Kegiatan  Inti  ( ± 40 menit )
·   Guru menjelaskan materi pelajaran tentang kperan dalam kegiatan keagamaan .Siswa dapat menyebutkan hari besar agama islamhari besar agama Kristen, hari besar agama Budha, hari besar agama hindu. Kemudian siswa dapat menyebutkan cara  berperan dalam  kegiatan keagamaan.
·   Guru menceritakan pengalaman, kemudian  menyuruh siswa untuk
Siswa dapat mendengarkan cerita anak yang di sapaikan, lalu Siswa menceritakan kembali isi cerita  dng kata-kata sendiri,
menyebutkan prilaku tokoh yang di ceritakan ,menuliskan nama tokoh dari cerita yang didengarkan, menceritakan pengalaman yang mengesankan, menceritakan pengalaman yang menyedihkan,
mendengarkan cerita teman sekelas, dilanjutkan menanggapi isi cerita
·   Guru menjelaskan materi pelajaran tentang kerajinan
Siswa menyimak penjelasan, kemudian menyuruh siswa menyiapkan alat dan bahan, Siswa menyebutkan alat dan bahan, lalu siswa menunjukan alat dan bahan sesuai namanya, kemudian siswa menggunting pola yang sudah ada

3.      Kegiatan Akhir ( ± 20 menit )
·   Guru menyimpulkan materi pelajaran
·   Guru mengadakan evaluasi
·   Siswa melaksanakan evaluasi
·   Guru dan siswa mengakhiri pelajaran

VIII.            Perangkat Pembalajaran
1.      Alat Pembelajaran             : gambar-gambar tempat  ibadah, cerita yang ditulis dikarton, gunting , gambar
2.      Sumber Pembelajaran : paket PKN, Bahasa Indonesia ,kreasi dan pengembangan guru

 IX.            Penilaian
1.      Teknik penilaian : tes tulis, tes lisan dan tes kinerja
2.      Bentuk Instrumen Penilaian
·   Soal tes lisan  dan tes tulis
Menyebutkan hari besar setiap agama
Menyebutkan  cara peran aktif dalam keagaman
►Mencritakan  pengalaman yang dialami oleh teman
►Menceritakan pengalaman sendiri
►Menyebutkan nama tokoh dalam cerita
►Menyebutkan nam a alat dan bahan
·   Soal tes kinerja
►Menunjukkan bahan dan alat sesuai perintah
►Menggunting gambar sesuai pola

    X.            Tindak Lanjut
1.      Remedial   : bagi siswa yang belum mampu mendapat tugas berupa PR
2.      Pengayaan : bagi siswa yang telah mampu juga mendapat tugas berupa PR
Bogor, Juli 2011
Mengetahui,                                                                                                      Guru Kelas
Kepala Sekolah

Titin Sulistiawati, S.Pd                                                                                        T. Yulianti
Pengawas Sekolah PLB

        Caryoto, S.Pd.M.MPd
                                                                     NIP 196411171992031004


RENCANA PELAKSANANAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Nama Sekolah             : SLB AYAHBUNDA
Satuan Pendidikan      : SDLB
Jenis Kelainan             : Tunagrahita Sedang (C1)
Kelas / Semester          : V/1
Tahun Pelajaran           : 2011-2012
Tema                           : Diri Sendiri
Alokasi Waktu            : ……x Pertemuan

       I.            Standar Kompetensi
► Matematika
Bilangan  ( 1 )  Melakukan pengurangan bilangan sampai 10
► Kertakes
Seni rupa  (1 ) Mengetahui tentang symbol rupa tiga dimensi berdasarkan unsure rupa dan prinsip penciptaannya

    II.            Kompetensi
( 1.1 ) Mengurutkan bilanga 1-10
( 1. 2 ) Mengurangkan bilangan 1-10
( 1. 3 ) Melakukan operasi pengurangan bilangan 1
( 1 .4 ) Melakukan pengurangan bilangan 2
( 1. 1 ) Mewarnai    gambar sederhana

 III.            Indicator
Mengurutkan bilangan 1-10 mulai dari yang  kecil
Mengurutkan bilangan 1-10 mulai dari yang terbesr
Menuliskan lambing bilangan
Melakukan pengurangan dengan himpua  bilangan
Melakukan pengurangan dengan lambanbilangan
Mengerjakan soal   pengurangan bilangan 1
Melakukan pengurangan bilangan 2
Mewarnai gambar dengan pensil warna
Mewarnai gambar dengan krayon
Mewarnai gambar dengan cat air

 IV.            Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran diharapkan :
►Siswa dapat mengurutkan bilangan 1-10 mulai dari yang  kecil
►Siswa dapat mengurutkan bilangan 1-10 mulai dari yang terbesr
►Siswa dapat menuliskan lambing bilangan
►Siswa dapat melakukan pengurangan dengan himpua  bilangan
►Siswa dapat melakukanpengurangan dengan lambanbilangan
►Siswa dapat mengerjakan soal   pengurangan bilangan 1
►Siswa dapat melakukan pengurangan bilangan 2
►Siswa dapat mewarnai gambar dengan pensil warna
►Siswa dapat mewarnai gambar dengan krayon
►Siswa dapat mewarnai gambar dengan cat air

    V.            Materi Pembelajaran
► Bilangan
► Menggambar

 VI.            Metode Pembelajaran
►ceramah
► Tanya Jawab
► Pemberian Tugas
► Demontrasi

VII.            Langkah-langkah Pembelajaran
1.         Kegiatan Awal  ( ± 10 menit )
►Apersepsi
►Berdoa
►Menyampaikan tujuan  pembelajaran

2.      Kegiatan Inti ( ± 40 menit )
► Guru menjelaskan materi pelajaran tentang bilangan, siswa menyimak
Penjelasan guru.Siswa dapat mengurutkan bilangan 1-10 mulai dari yang  kecil, kemudian siswa mengurutkan bilangan 1-10 mulai dari yang terbesr. Dilanjutkan siswa menuliskan lambing bilangan, kemudian  melakukan pengurangan dengan himpua  bilangan.Selanjutnya siswa  melakukan   pengurangan dengan lamban bilangan. Dan siswa mengerjakan soal   pengurangan bilangan 1
Dengan  melakukan pengurangan bilangan 2.

►Guru menjelaskan materi pelajaran tentang menggambar, kemudian memberikan contoh  dilanjutkan siswa mewarnai gambar dengan pensil warna, lalu siswa mewarnai gambar dengan krayon. Dan dilanjutkan siswa mewarnai gambar dengan cat air.

3.      Kegiatan Akhir ( ± 20 menit )
► Guru menyimpulkan materi pelajaran
► Guru mengadakan evaluasi
► Siswa melaksanakan evaluasi
► Guru dan siswa mengakhiri pelajaran

VIII.            Perangkat Pembalajaran
1.      Alat                       : alat hitung, car air, crayon, pensil warna, gambar-
Gambar.
2.      Sumber                  : Paket matematika, paket kertakes dan pengembangan
      Guru.

 IX.            Penilaian
1.      Teknik penilaian : tes tulis, tes lisan dan tes kinerja
2.      Bentuk Instrumen Penilaian
·   Soal tes lisan  dan tes tulis
►urutkan bilangan dibawah ini mulai dari yang terkecil!
     9, 7, 4, 5, 3, 2, 1, 10, 6, 8
► Uturkan bilangan dibawah ini mulai dari yang terkecil !
      9, 7, 4, 5, 3, 2, 1, 10, 6, 8
► Tuliskan lambang bilangannya !
      1 = Satu         2 = dua            3 = tiga            4 = empat
      1 = …             2 = …             3 = …              4 = …

 

                                                _                                              = …




                4     3
              2  -
            ……………..

4   3
       1     2  -
            ……………..
·         Tes kinerja
      Soal kinerja
1.      Mewarnai gambar dengan pensil warna
2.       Mewarnai gambar dengan krayon
3.      Mewarnai gambar dengan cat air

No
Aspek yang dinilai
Rentang score
Score yang diperoleh
1.       
Mewarnailah  gambar dengan pensil warna
a.Dapat mewarnai tanpa bantuan
b.Dapat mewarnai dengan  bantuan
c.Dapat mewarnai salah bantuan
d.Tidak dapat mewarnai /diam saja

3-0
3
2
1
0

2.       
Mewarnai gambar dengan krayon
a. Dapat mewarnai tanpa bantuan
b.Dapat mewarnai dengan  bantuan
c.Dapat mewarnai salah bantuan
d.Tidak dapat mewarnai /diam saja

3-0
3
2
1
0

3.       
Mewarnai gambar dengan cat air
a. Dapat mewarnai tanpa bantuan
b.Dapat mewarnai dengan  bantuan
c.Dapat mewarnai salah bantuan
d.Tidak dapat mewarnai /diam saja


3-0
3
2
1
0


Jumlah total
9


Nilai akhir :jumlah score yang diperoleh X 100% = …
                                Jumlah total






    X.            Tindak Lanjut
1.      Remedial   : bagi siswa yang belum mampu mendapat tugas berupa PR
2.      Pengayaan : bagi siswa yang telah mampu juga mendapat tugas berupa PR




Bogor, Juli 2011
Mengetahui,                                                                                                        Guru Kelas
Kepala Sekolah


Titin Sulistiawati, S.Pd                                                                                           T. Yulianti
Pengawas Sekolah PLB


        Caryoto, S.Pd.M.MPd
                                                                     NIP 196411171992031004