KISAH AWAL MULA NAMA
SUNGAI CIMANCEURI (Sebuah Sungai di Perbatasan antara Parungpanjang Kab. Bogor
dengan Malangnengah kab. Tangerang)
Disebuah
perbatasan Kecamatan Parungpanjang yang termasuk daerah Kabupaten Bogor dengan
Desa Malangnengah kabupaten Tangerang ada sungai yang melintasi dari kedua
daerah tersebut dan dibatasi dengan sebuah jembatan sebagai penghubung daerah tersebut
dan jembatan pembatas antar dua daerah tersebut disebut dengan “Jembatan
Cimanceuri”.
Nama Cimanceuri
sendiri diambil dari sebuah nama seorang janda yang hidup pada zaman sebelum
kemerdekaan.
Dikisahkan bahwa
pada zaman itu, hiduplah seorang janda muda yang cantik jelita, Manceuri nama
janda itu karena kecantikannya banyak sekali yang jatuh cinta pada Nyi
Manceuri. Nyi Manceuri hidup seorang diri di sebuah rumah mungil, sederhana
tapi asri dipandang mata.
Pekerjaan Nyi
Manceuri ada seorang cokek (penyanyi pada kesenian khas dari suku keturunan
Tionghoa). Karena kemampuannya dalam menyanyikan nyanyian-nyanyian didukung
dengan suara yang merdu serta goyangannya yang banyak memikat para penonton,
tak ayal lagi Nyi Manceuri sangat terkenal di daerah tersebut walau terkadang
dia dapat panggilan dari daerah lain.
Banyak yang
tergila-gila pada Nyi Manceuri, termasuk seorang pedagang terkenal yang kaya
raya tapi Nyi Manceuri tidak pernah tertarik pada pedagang tersebut.
Karena sikap Nyi
Manceuri yang biasa saja terhadap sang pedagang tersebut membuat sang pedagang
semakin penasaran. Berkat kegigihan Sang Pedagang akhirnya Nyi Manceuri dapat
ditaklukan juga oleh sang Pedagang kaya itu.
Pernikahan pun
dilaksanakan antara Nyi Manceuri dan Sang Pedagang Kaya dengan acara sangat
meriah. Walaupun Nyi Manceuri statusnya menjadi istri kedua dari Sang Pedagang
tapi kasih sayang dan perhatian sang Pedagang pada Nyi Manceuri tak ada
perbedaan. Semua kebutuhan Nyi Manceuri dipenuhi oleh sang Pedagang dan sering
menimbulkan rasa iri dari istri pertama sang Pedagang.
Perhatian dan
kasih sayang sang Pedagang semakin besar terhadap Nyi Manceuri setelah Nyi
Manceuri hamil dari hasil pernikahan dengan sang Pedagang dan sang Pedagang
mulai jarang pulang ke rumah istri pertamanya, ini semua menambah rasa iri,
sakit hati dan dendam dari istri pertama sang Pedagang.
Akhirnya Nyi
Manceuri melahirkan seorang anak perempuan yang cantik dan lucu, sehingga
menambah lengkap kebahagian sang Pedagang.
Rasa sakit hati
istri pertama sang Pedagang semakin besar dengan telh lahirnya anak dari Nyi
Manceuri, sehingga menimbulkan ide dari istri pertama sang pedagang untuk
menlenyapkan Nyi Manceuri dan anaknya.
Sampai suatu
malam yang dingin, hujan lebat mengguyur disekitar tempat tinggal Nyi Manceuri,
kilat menyambar-nyambar sangat kencangnya dan pada saat itu sang Pedagang sdang
bergilir di rumah istri pertamanya.
Tengah malam yang
sangat mencekam. Tiba-tiba…ada segerombolan para perampok yang mendatangi rumah
Nyi Manceuri, tanpa ada perlawanan dari Nyi Manceuri, para perampok menggasak
habis semua harta yang ada di rumah itu termasuk semua perhiasan yang dimiliki
oleh Nyi Manceuri dari pemberian sauaminya. Tapi bukan sampai situ saja Nyi
Manceuripun diperkosa secara bergiliran tanpa ada belas kasihan dari para
perampok walaupun Nyi Manceuri terus memohon untuk tidak menodai dirinya tetapi
keganasan para perampok mengalahkan semua tenaga dan kemampuan Nyi Manceuri.
Bayi mungil nan lucu mulai menangis dan Nyi Manceuri memohon kepada perampok
untuk menyusuinya setelah mereka selesai menggilir Nyi Manceuri untuk
melampiaskan nafsu bejatnya.
Dengan tangisan
dan air mata serta rasa sakit pada seluruh tubuhnya Nyi Manceuri menyusui
anaknya dengan penuh kelembutan dan kasih sayang sambil menendangkan lagu-lagu
untuk menina bobokan anaknya. Tidak sampai disitu kekejian dari para perampok
tanpa belas kasihan para perampok menebaskan golok tajamnya pada Nyi Manceuri
dalam posisi masih menyusui anaknya.
Esok pagi,
penduduk setempat sudah menemukan Nyi Manceuri dalam keadaan batang lehernya
nyaris putus dengan posisi masih menyusui anaknya. Sungguh suatu anugerah bayi
mungilnya tertidur dalam pelukan ibunya. Keadaan itu membuat semua penduduk
merasa terharu.
Suami Nyi
Manceuri pun merasa terpukul dengan kejadian tersebut. Beberapa hari kemudian
bayi mungil Nyi Manceuri pun meninggal dunia menyusul san ibunda tercinta.
Sejak kejadian
tersebut rumah Nyi Manceuri yang terletak disekitar sungai menjadi amat
mencekam karena menurut beberapa penduduk mereka sering menemukan Nyi Manceuri
menggendong anaknya sambil menyenandungkan lagu-lagu untuk meninabobokan
putrinya. Kadang sering kali melintasi jalan antara rumahnya kesebrang jalan
sambil terus bersenandung.
Peristiwa-peristiwa
kemunculan Nyi Manceuri disekitar sungai itu membuat penduduk setempat
ketakutan dan kebiasaan penduduk sekitar yang biasa menggunakan sungai tersebut
untuk mandi dan cuci sudah jarang terlihat karena mereka takut akan penampakan
Nyi Manceuri di dekat sungai tersebut dan sejak saat itu sungai itu diberi nama
Cimanceuri atau air Manceuri diambil dari nama Nyi Manceuri
Daerah antara
perbatasan itu seringkali terjadi kecelakaan. Dan menurut yang selamat dari
kecelakaan tersebut saat dia membawa kendaraannya dia melihat seorang wanita
cantik dengan menggendong anaknya yang masih bayi tiba-tiba melintas dan
membuat dia membanting setirnya tiba-tiba untuk menghindari agar tidak menabrak
orang yang melintas tersebut sehingga kendaraan yang dia bawa tidak dapat
dikuasai akhirnya masuk ke dalam sungai.
Catatan Penulis
:
Untuk melihat
cerita-cerita lainnya, silahkan lihat Blog saya : theeadomo.blogspot.com
Terima kasih
untuk semuanya semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar