Pemerkosa Itu, adalah suamiku
MALAM
PERPISAHAN AWAL DARI BENCANA
Persiapan
perpisahan SMA sudah kami siapkan dengan sempurna, dekorasipun sudah tertata
dengan baik dan makanan sudah siap semua. Malam perpisahan SMA ini kami persiapkan
dengan harapan akan berkesan untuk kami semua. Disebuah villa yang kami sewa
bersama, suasananya sangat romantis didukung dengan pemandangan sekitar puncak
yang dingin dan temaram.
Hari
sudah mulai beranjak malam, kami semakin larut dalam pesta yang
meriah..Teman-teman SMAku menikmati semuanya, begitu juga dengan aku larut
dalam suasana yang semakin tak mau beranjak dari pesta perpisahaan kami.
Malam
semakin larut…teman-temanku semua sudah mulai menghilang satu persatu dan
akupun mulai beranjak dari pesta menuju peraduanku, karena rasa penat seharian
sudah mempersiapkan semuanya.
“Bro…gua
tidur dulu ya”, pamitku pada beberapa teman-temanku
yang masih berada di lokasi perpisahan. “Siiip,…sono dah lo tidur..”.
Jawab beberapa temanku…
Aku
masuk ke kamarku tapi karena teman satu kamarku pergi dengan teman-teman lain
untuk menikmati malam perpisahan kami di puncak, akhirnya aku terpaksa
sementara harus tidur sendiri.
Rasanya
aku bermimpi…aku tertidur tapi ada yang menggerayangi tubuhku…
“Astagfirullah…mau
apa lo, Ndi…” Tiba-tiba, aku dikejutkan dengan
seseorang yang aku kenal berusaha untuk menggerayangiku….”Ayo
laah,Sayang…gua udah mupeng banget nih…” Andi temanku berusaha terus
untuk menggumuli aku..”Andi, sadar Ndi…ini gua Rindu temen lo…” aku
berusaha dengan sekuat tenaga mendorong tubuh Andi yang sudah telanjang bulat
dan posisinya ada diatas tubuhku.
Aku
terus berusaha berontak dan meminta tolong tapi sekuat tenaga aku melawannya
dan sekuat tenaga pula dia terus mencoba menggagahiku. Dia terus menggumuliku
dan mendekap tubuhku, aku meronta dan terus aku mencoba bertahan.
Sungguh
ini bukan yang aku inginkan…malam ini keperawananku hilang oleh nafsu bejad
Andi teman SMAku. Aku menangis menahan rasa nyeri, aku menyesal, aku marah,
aku………
Malam
itu aku pulang tanpa pamit pada teman-temanku dan akupun tak mungkin
menceritakan keadaanku pada siapapun termasuk orang tuaku. Aku malu….
Hidup
harus terus aku lanjutkan, kini aku sudah masuk bangku kuliah. Kejadian dimalam
perpisahan SMAku aku kubur dalam-dalam, aku tak mau larut dalam penyesalan dan
aku harus mampu bertahan…
BENCANA
KEDUA
Aku
menikmati masa-masa kuliahku..aku kini telah bisa membuka kembali lembaran
baru..Aku dekat dengan seorang pria teman satu kuliahku, dia baik, penyayang
dan yang pasti mencintaiku…
Pernikahan
ini semakin membuat aku menjadi wanita yang sempurna…
Malam
Pertama Kami…
Kami
bercumbu..kami memadu kasih..kami, aaaahhhhhh………..
Tiba-tiba,
suamiku mendorong aku dengan kerasnya di ranjang pengantin kami dan melepaskan
semua kenikmatan yang akan kami raih….
“Dasar
perempuan murahan…siapa yang sudah megambil keperawananmu yang harusnya menjadi
hakku….” Teriak suamiku.
Aku
menangis dan tak mampu untuk berkata-kata…”Mas, tolong maafkan aku..”,
pintaku pada suamiku…
Dia
terus memaksa aku untuk menceritakan kepada siapa aku telah berikan
keperawananku…Aku menangis dan menceritakan semuanya, aku sakit karena tak
mengaharapkan aku kembali pada masa laluku.
“Dasar
perempuan sundel..pembohong…aku ceraikan kamu sekarang juga dan kamu bukan lagi
istriku” lalu diapun meninggalkanku dan tak
pernah kembali.
AWAL
BABAK BARU DALAM HIDUPKU
Aku
adalah janda, janda pada saat usiaku masih terbilang muda. Aku nikmati hidupku
karena hidup harus terus berjalan…
Ku
terima sebuah undangan untuk acara reuni SMAku dulu, aku sebenarnya enggan
untuk ikut dalam acara itu..tapi aku kangen teman-temanku semasa SMA.
Ah…aku
bahagia bisa bertemu kembali dengan teman-temanku semasa SMA, rasanya rinduku
terobati.
“Rindu…ini
Rindukan?” tiba-tiba seseorang
memanggilku…Nyaris aku pingsan melihat sosok seseorang dimasa lalu yang membuat
aku nyaris putus asa. “Aku Andi, Rin…masih ingat dengan akukan?”
Pertanyaan sangat amat bodoh, tentunya aku masih mengenal dia, sangat dan
teramat mengenalnya bagai sembilu mengenangnya dan sampai kapanpun aku tak akan
pernah bisa melupakan orang yang telah merenggut keperawananku dengan paksa,
aku tak akan pernah lupa dengan sosok yang telah memperkosaku. “Iya, ini
aku”, jawabku dengan ketus…”Rindu, aku selama ini selalu mencari
keberadaanmu tapi aku sulit untuk menemukanmu, aku tahu kamu pasti membenciku,
aku tahu kamu pasti marah padaku, aku tahu pasti kamu tak akan bisa memaafkan
ketololanku pada masa lalu..Rindu, maafkan aku..tolong maafkan aku…aku,….”
Andi berusaha meminta maaf padaku. “Stop…hentikan semua ocehanmu yang
membuat aku semakin muak melihatmu…apakah dengan memaafkanmu bisa mengembalikan
semua yang aku miliki kembali? tidak Andi, sekali lagi TIDAK!” tegasku
padanya…Aku Tinggalkan Andi dan masih terlihat wajah penyesalannya….
Kini
aku sudah bisa lebih tenang dalam mengahadapi perjalanan hidupku, aku masih
janda..Janda yang mandiri aku terus mencoba mengubur semua masa laluku dan aku
tak mau kembali pada masa laluku.
“Bu
Rindu, ini proposal yang kita ajukan ke perusahaan yang akan menjadi rekanan
kita dan beliau meminta ibu untuk datang mempresentasikan produk yang akan kita
ajukan pada perusahaan beliau”..salah
satu staffku menginformasikan hasil kerja kerasku selama ini. “Alhamdulillah…Thanks
God! Kau sudah menjawab doaku, terus kapan kamu jadwalkan saya untuk
presentasi?”.. “Besok bu, pukul 09.00, ibu sudah harus berada di perusahaan
itu”.
Aku
kini manager di salah satu perusahaan terkenal dan saat ini prestasiku semakin
gemilang karena sebentar lagi peruahaan tempat aku bekerja akan bekerjasama
dengan perusahaan yang lebih besar lagi.
Pagi
ini aku sudah siap dengan semua bahan presentasiku, sesampainya di salah satu
ruangan pemimpin dan sekaligus pemilik perusahaan tersebut aku duduk sendiri
sambil menikmati ruangan yang begitu asrinya dengan cat warna merah muda, warna
kesukaanku, Hmm..ku lihat banyak sekali foto-foto seorang anak perempuan
cantik, lucu dan menggemaskan usianya sekitar 8 tahun, pastinya dia putri dari
pemimpin perusahan ini.
“Selamat
pagi bu Rindu, kenalkan ini bapak Andi Kusuma Pimpinan sekaligus pemilik
perusahaan ini”. Sapa sekretaris perusahaan itu
padaku. Entah apa yang harus aku katakan rasanya ruangan ini sudah tidak asri
lagi, rasanya berjuta beban menghimpit aku, rasanya aku tak bisa bernafas
dengan lega…..Tapi aku harus bertahan dan aku harus profesional yang aku bawa
bukan namaku tapi nama perusahaan tempat aku bekerja, aku harus bisa
mengendalikan emosiku dan aku harus bisa terlihat tegar.
Aku
menyalaminya dan sentuhan tangannya bagaikan duri yang menancap dihatiku…”Kenalkan
saya Rindu, bapak Andi Kusuma”, aku berusaha memperkenalkan diriku agar
tidak terlihat kekakuan diantara kami. “Ros..tolong tinggalkan kami
berdua”, pinta Bapak Andi Kusuma si bejad tak bermoral.
“Silahkan
duduk, bu Rindu…apa kabar?”
tanyanya padaku. “baik…”, jawabku dengan singkat.
Aku
langsung mempresentasikan pengajuan kerjasama perusahan tempat aku bekerja pada
dia, aku mencoba terus menahan rasa sakit hatiku.
Tiba-tiba…..
“Rindu…aku
selama ini terus mencari keberadaanmu, aku selalu berdoa semoga Tuhan memberi
kesempatan kepadaku untuk terus berusaha memohon ampun dari kamu, aku sangat
menyesal dengan semua yang telah ku lakukan
padamu dulu…Sampai saat inipun aku tak bisa memaafkan diriku sendiri tapi aku
yakin suatu hari Tuhan pasti beri aku kesempatan kepadaku agar bisa bertemu
dengan kamu..aku memang laki-laki bejad yang sudah menghancurkan
kehidupanmu..tolong maafkan aku, Rindu..” dia terisak dan berusaha
meraih tanganku. Aku berusaha menarik tanganku agar dia tak menyentuhku.
“Dengar
ya, bapak Andi Kusuma yang terhormat berjuta maaf yang kamu ucapkan padaku,
beribu penyesalan yang kau katakan padaku, apapun itu tidak akan mengembalikan
“sesuatu” yang pernah aku miliki yang tak sepantasnya kamu ambil dariku dengan
paksa..buatlah penyesalanmu itu dosa-dosa yang terus menghantuimu…”. Nadaku mulai meninggi setelah berusaha menekan amarahku.
“Aku
tahu itu Rindu…apapun akan aku lakukan untuk menebus semua kesalahanku, aku
mencintaimu Rindu…aku khilaf saat itu, aku benar-benar gelap mata…aku memang
pendosa..” dia semakin terisak.
“maaf..rasanya
aku sudah cukup berada di ruangan yang pengap ini…” aku beranjak dari tempat dudukku.
“Rindu..masih
ingat dengan bu Mini guru SMA kita dulu?”… Aku terhenyak seperti ada sebilah pedang yang menusuk
jantungku…dia melanjutkannya..”Dia datang padaku dan menceritakan
semuanya…” Dia raih salah satu foto yang berada di mejanya, lalu “Dia aku
namakan Rindu Menanti, dia anak kita, Rindu…aku mengambilnya dari bu Mini, aku
asuh dia sejak kau titipkan dia ke bu Mini..aku menyayanginya Rindu, seperti
aku menyayangimu..aku tahu aku salah padamu..tapi anak kita sama sekali tak
meminta untuk dilahirkan kedunia dan karena perbuatankulah dia lahir kedunia
ini, jangan kau hukum dia untuk terus bertanya dinamakah ibunya berada, kalau
mau hukum..hukumlah aku, aku siap menerima apapun hukumannya bila itu membuatmu
merasa bisa untuk membalaskan semua rasa sakit hatimu padaku..”
Aku
menangis…ya Tuhan, siapakah yang selama ini bejad dan nista…akulah orangnya,
aku meninggalkan anak yang telah bersemayam dalam rahimku dan aku tinggalkan
dia begitu saja tanpa ada keinginan untuk melihat ataupun menayakan
keadaannya…aku memang tak pernah menginginkan dia lahir dari rahimku tapi
diapun tak menginginkan lahir kedunia ini dengan keadaan seperti ini.
Aku
semakin menangis ternyata orang yang selama ini aku anggap tak bermoral, bejad
dan nista tapi dia laki-laki yang bertanggung jawah terhadap anaknya.
“Sejak
peristiwa malam itu aku amat menyesal.. tapi kebodohanku membuat aku tak sanggup
untuk memohon ampun padamu, Rindu..setelah aku memiliki kemampuan dan
keberanian untuk bertanggung jawab padamu atas semua perbuatanku, aku
kehilangan dirimu, sampai akhirnya bu Mini datang padaku dan menceritakan
semuanya..andai saat itu aku tahu kamu hamil anak kita…aku tak akan pernah
meninggalkanmu..aku ingin kamu menjadi istriku Rindu…
ANAKKU,
BINTANG KECILKU
Aku
tak sanggup lagi menahan rinduku pada anakku…”Andi…katakan padaku, dimana
anak kita” tanpa rasa canggung aku mengatakannya bahwa anak itu anak
kami berdua.
Sepanjang
perjalanan aku terus menangis menyesali semua kebodohan dan keangkuhanku..aku
ingin secepatnya memeluk anakku yang selama delapan tahun ini aku tinggalkan…
Tiba
disebuah rumah…Andi masuk ke sebuah kamar yang indah…”Rindu sayang…ini
papa datang nak..” sapa Andi pada seorang anak kecil yang cantik..”Eh,
papa..Rindu kangeen sama papa..kok, tumben sih papa siang-siang sudah pulang,
pasti papa juga kangen sama Rindu ya” celotehnya…”Iya,
sayang..papa selalu kangen sama Rindu…” jawab andi sambil memeluk
bintang kecilku yang sebenarnya ingin segera ku peluk…”Rindu..apa yang
paling Rindu inginkan sekarang ini?” tanya Andi pada bintang kecilku…”Rindukan
selalu bilang sama papa kalau Rindu mau mama Rindu..Rindu tidak mau apa-apa
lagi, hanya mama Rindu yang cantik ini yang Rindu mau…” anak itu
memperlihatkan sebuah foto masa SMAku dulu yang sejak tadi dia dekap didadanya.
Aku tak tahan lagi melihat pemandangan itu semuanya…lalu aku dekap dan aku
peluk Rinduku..aku menangis aku katakan padanya “Rindu..ini mama
sayang…maafkan mama yang selama ini jauh dari sisi Rindu..” aku terus
menangis dan memeluk Rindu anakku..”Mamaaa….” tangis Rindupun
memecah dalam pelukanku…”Mama, Rindu kangen sama mama..mama kemana
saja?….” Lalu dia melepaskan pelukanku…”Mama..bolehkan Rindu
memegang wajah mama?” aku terhenyak…memegang? Dia boleh memandangku
dengan sepuasnya…Lalu dia raih wajahku…”mama, wajah mama cantik seperti
foto mama..” dia terus meraba wajahku…ya Tuhan, aku mencoba meminta
jawaban dari Andi…Andi mengisyaratkan padaku bahwa Rindu tidak dapat melihat….
Ya
Tuhan, aku semakin merasa bersalah…apa yang telah ku lakukan pada anakku
sehingga dia mengalami ini semua…
Andi
bercerita, bahwa tiga bulan yang lalu dia berjanji akan membawa aku pada Rindu
sebagai hadiah ulang tahunnya yang ke delapan tapi Andi tidak dapat menemukanku
dan tidak dapat menepati janjinya, akhirnya tanpa sepengetahuan Andi Rindu
mencari aku dan kecelakaanpun terjadi Rindu tertabrak motor saat akan
menyebrang dan mengakibatkan benturan pada bagian kepalanya sehingga syaraf
penglihatannya mengalami kerusakan, dokter memvonisnya Rindu tidak dapat
melihat lagi.
“Mama…jangan
pernah tinggalkan Rindu lagi ya..” pintanya
padaku…”tidak sayang…mama akan selalu ada disampingmu..mama akan selalu
menjagamu sepanjang hayat mama…Rindu akan selalu berada dalam dekapan mama,
mama janji…” itu janjiku padanya.
SUAMIKU,
PEMERKOSAKU
Ya
Tuhan….
Laki-laki
itu yang merenggut keperawananku dengan paksa…
Ya
Tuhan…
Laki-laki
itu pemerkosaku…
Ya
Tuhan…
Laki-laki
itu masa laluku yang kelam…
Ya
Tuhan…
Laki-laki
itu ayah dari anakku..
Ya
Tuhan…
Laki-laki
itu yang memberi kebahagiaan pada anakku..
Ya
Tuhan…
Laki-laki
itu kini suamiku dan bapak dari anakku…
Ya
Tuhan…
Dialah
yang menyerahkan semua pengorbanannya demi hidupku dan anakku
Ya
Tuhan…
Kini
dia suamiku…
kata2nya nakal and bikin pembaca penasaran
BalasHapusini kisah nyata bu ?
Bukan bu...hanya kisah fiksi saja, hehehehe...
Hapusmakasih ya sdh menyimaknya....tp saya ngga bisa masuk ke blog ibu ya....kenapa?
hehehe,....nakal dikit ngga apa-apa kan pak? bukan kisah nyata hanya fiksi saja...
Hapushuaa jadi nangis
BalasHapusMbak Zul...menangislaah, kawan...hehehe
Hapuskalo di visualkan d TV ok juga nih...Excellent...
BalasHapushehehe...makasih ozetus....siapa yang mw hayooo?
Hapuscari produser donk mbak thea, sapa tau karya sampeyan bisa di bikin sinetron....
BalasHapusSiiip pak Aghie...semoga ada yang membacanya dan menawarkan menjadi cerita di sinetron..
Hapusagak kecewa jg sama endingnya..
BalasHapusktanya "pemerkosa itu suamiku" tapi endingnya gk smpe nikah..