Motorik
halus adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh seseorang pada tingkat
perkembangannya yang berhubungan dengan koordinasi fisik, sel otak dan
koordinasi mata sehingga seorang anak mencapai kemampua sesuai dengan
perkembangannya.
Kemampuan Motorik
halus adalah tingkatan perkembangan yang harus dimiliki oleh setiap anak pada
masing-masing perkembangannya. Masing-masing perkembangan motorik halus anak
akan berbeda sesuai dengan tingkat kemampuan anak termasuk dalam kecerdasan dan
keadaan fisik anak, stimulus yang anak dapat dari lingkungan keluarganya
termasuk dalam pola asuh dan pola didik serta perkembangan kemampuan masing-masing anak.
Berikut ini
tingkat perkembangan motorik halus menurut tngkatan usia :
1. Usia 1- 2
tahun
a. Memegang
alat tulis
b. Membuat coretan
bebas
c. Menyusun
menara dengan 3 balok
d. Memegang
gelas dengan 2 tangannya
e. Menumpahkan
benda-benda dari wadah dan memasukkanya kembali
f. Meniru
garis vertikal dan horizontal
g. Memasukkan
benda ke dalam wadah yang sesuai
h. Membalik
halaman buku walau belum sesuai
i. Menyobek
kertas
2. Usia 2-3
tahun
a. Meremas
kertas atau kain dengan menggunakan lima jari
b. Melipat
kertas meskipun belum rapi/lurus
c. Menggunting
kertas tanpa pola
d. Koordinasi
tangan cukup baik untuk memegang benda pipih seperti sikat gigi dan sendok
3. Usia 3-4 tahun
a. Menuangkan
air, pasir atau biji-bijian kedalam tempat penampung (ember, mangkuk)
b. Memasukkan
benda kecil kedalam botol (potongan lidi, kerikil atau biji-bijian)
c. Meornce
manikmanik yang tidak terlalu kecil dengana benang yang agak kaku
d. Menggunting
kertas dengan pola garis lurus
4. Usia 4-5
tahun
a. Membuat
garis vertikal, horizontal, garis lengkung kiri/ kanan, miring kiri/kanan dan
lingkaran
b. Menjiplak
bentuk
c. Mengkoordinasi
jari tangan dan mata untuk meniru bentuk tulisan
d. Meniru
bentuk dari berbagai media
e. Membuat
bentuk dari bahan tanah liat/plastisin
atau media lainnya sesuai dengan ekspresi diri
5. Usia 5-6
tahun
a. Menggambar
sesuai dengan gagasannya
b. Meniru
bentuk dengan berbagai media (menulis bentuk, melipat, membentuk plastisin)
c. Melakukan
ekspolari dengan berbagai media
d. Menggunting
sesuai pola
e. Menempel
gambar dengan tepat
f. Menggambar
secara detail
Lalu
bagaimanakah dengan anak-anak khusus dengan perkembangan motorik halus yang
belum mencapai sesuai dengan perkembangannya? Tak usah pesimis, ikuti setiap
tahapan perkembangan yang ada lalu latih anak sesuai dengan kemampuannya. Catat
setiap tahap perkembangan yang dapat dilakukan anak dan ulang kembali bila anak
belum mencapai tahapannya.
Pada
anak-anak khusus sering kali mengalami kesulitan dalam mengikuti
tahapan-tahapan diatas tapi dengan latihan terus menerus serta kerja sama
dengan orang tua untuk melatih setiap tahapan, kemampuan anak dalam motorik
halus akan terlihat ada peningkatan.
Biasakan
guru dan orang tua dalam setiap latihan untuk terus memberikan dorongan
sehingga anak tidak terpaksa dalam melakukannya dan dalam keadaan menyenangkan.
Beri terus latihan-latihan yang lebih bervariasi serta menyenangkan sehingga
anak tidak bosan dengan latihan yang sama.
Kerjasama guru dan orang tua dalam penanganan anak-anak
khusus, akan lebih meningkatkan kemampuan motorik halus anak-anak khusus. Guru harus
mampu untuk memberikan arahan, motivasi serta bimbingan agar orang tua
mengikuti program dan tahapan-tahapan yang diberikan oleh guru.
Jangan
pernah bosan untuk terus melatih kemampuan motorik halus anak-anak khusus
karena melatih anak-anak khusus agar mencapai perkembangannya dimulai dari rasa
tanggung jawab kita sebagai pendidik.
Anak-anak
adalah tanggung jawab kita, begitu juga dengan anak-anak khusus jadi kapan lagi
kita berbuat kalau bukan dari saat ini juga.
Mari kita
sukseskan program inklusi disetiap daerah agar nak-anak khusus pun mendapatkan
layanan pendidikan sesuai dengan tingkat perkembangannya dan tetap
memperhatikan kekhususannya.
Tidak ada
yang tak mungkin bila kita terus mencoba, setiap hambatan itu bukan penghalang
untuk terus memajukan anak-anak khusus karena hambatan itu adalah pembelajaran
pada arah yang lebih baik bukan menghambat dan terhambat.
Sukses
selalu untuk program inklusi. Setiap anak itu berharga dan setiap anak itu
harus dihargai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar