Disudut
ruang tamu yang ku buat temaram untukmu malam ini, ku hias rambut panjangku yang
hitam dan lebat dengan tusuk konde pemberianmu. Ku pakai baju merah marun,
warna kesukaanmu dan ku buka sedikit dada putih mulusku yang indah walau tak
kau suka itu. Ku pakai parfum yang cukup mahal untuk ukuran kantongku. Ku pakai
pupur, celak, perona pipi dan gincu se-natural seperti yang kau suka. Ku hias
ruangan dengan wangi melati dan bunga mawar, bunga kesukaanmu.
Malam ini
enam tahun sudah kita bersama menjalin asmara. Aku ingin malam ini terasa
istimewa untuk kita berdua. Hanya kita berdua, itu yang selalu ku inginkan. Tak
ada sahabatku atau sahabatmu yang biasa mendampingi obrolan kita. Ku buat kau
berdua denganku menikmati enam tahun kebersamaan kita.
Itu yang ku
mau tapi bukan berarti itu yang kau mau, aku tak tahu harus ku sampaikan apa
tentang gundah yang ada dikalbu. Hanya menyekat dilidahku. Tapi malam ini harus
ku utarakan itu, bahwa aku butuh pelukanmu seperti layaknya pasangan lain
dengan kekasih hatinya.
Mas Rio,
malam ini ku serahkan seluruh jiwa dan ragaku sebagai pembuktian bahwa aku
mencintaimu dan percaya penuh padamu. Ku kalungkan erat kedua tanganku dengan
jemari merapat dipundakmu. Ku dekatkan penuh pada bibir indahmu....”Mas, kecup
aku dengan indah”, ku mohon dengan tatapan penuh cinta padamu.
Dia genggam
jari-jemariku dengan kehangatan cintanya, dia menatapku dengan penuh cinta dan
kasih-sayang dia memelukkan sepenuh jiwa, lalu dia katakan padaku “Sayang,
maafkan aku...belum sepantasnya kita melakukan ini semua” dan dia tinggalkan
aku termangu sendiri di ruang temaran ini lalu kau pergi meninggalkanku dalam
keheningan malam serta harapan yang pupus untuk bersamamu.
Pagi
menjelang, sebuah surat cinta berwarna merah jambu warna kesukaanku datang
darimu dengan tulisan indah dan ditujukan untukku.
Buat : Kekasihku
Sayang, maafkan aku
bila semalam telah mengecewakanmu...Sayang, membuktikan cinta pada orang yang
kita cintai bukan berarti kita harus melakukan “hubungan yang terlarang”. Aku
mencintaimu dengan sepenuh jiwaku, aku mencintaimu bukan berarti aku harus
menodaimu, aku mencintaimu bukan berarti aku harus menyentuhmu, aku mencintaimu
dan tak akan ku sentuh dirimu sebelum ijab qabul ku ucapkan untukmu.
Percayalah...aku
seperti laki-laki lainnya, normal dan menginginkan dirimu tapi bukan berarti
harus ku buktikan saat ini padamu. Akan ku buktikan bahwa aku mampu
melakukannya bila saatnya telah tiba dan memang kita diikat dalam satu ikatan
suci.
Tak ku umbar nafsuku
padamu karena aku teramat mencintai dan menyayangi, itu yang bisa ku buktikan
padamu.
Maafkan aku sayang,
tak akan pernah aku menodaimu karena indahnya cintaku padamu seindah aku
mengagumimu.
Dari
: Rio
Love you forever
Aku
menangis membaca setiap untaian bait perbait suratmu, surat terakhir yang kau
tuliskan untukmu. Didepan tubuh kakumu yang diam seribu basa tetapi suratmu
bercerita berjuta makna.
Selamat
jalan kekasih.....akan ku ingat semua bait kata yang kau tulis padaku, bahwa
cinta sesungguhnya itu tak menodai kekasihnya.
Selamat
jalan kekasih....Enam tahun bersamamu menjadikan aku wanita terhormat
dihadapanmu.
Terima kasih
Tuhan sudah kau beri Rio-ku untuk menemani hari-hariku dan KAU jaga dia dengan
cinta yang sebenar-benarnya cinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar