Sore ini, sesaat setelah mandi sore
ada perbincangan kecil antara aku, si kecil anakku Citra Fauza Ditheea (usia 3
tahun) dan suamiku yang ganteng Dedi Rahmat Hidayat http://www.dedirahmathidayat.blogspot.com/
Citra :
“Bunda, itu apa sih?” (sambil menunjuk pada pakaian dalamku)
Aku :
“Oh...ini BH sayang..”
Citra : “Oh BH, kok bunda pakai BH sih tapi ayah ngga?”
Suamiku : “Karena bunda perempuan kalau ayah kan laki-laki, jadi
ayah ngga pakai
BH”.
Citra : “Dede Citra kan perempuan, kok ngga pakai BH?”
Aku :
“Iya betul dede Citra perempuan tapi dede Citra belum besar seperti bunda
jadi ngga pake BH”.
Citra : “Ooooo....”. (entah Citra paham atau tidak dengan
penjelasan kami).
Ini perbincangan tentang “mengenal
perbedaan jenis kelamin”.
*************************************************************
Perbincangan malam hari.
Aku :
“Dede Citra ayo kita doa mau bobo”. (sambil membaca doa dan artinya)
Aku & Citra :
“Bismika Allahumma ahya wabismikaa amuut..dengan namaMu ya Allah aku
hidup dan aku mati, Amiiin”.
Citra :
“Bunda, kok aku mati sih....” (dia memprotesku)
Aku :
“dede yang sholehah...saat kita tertidur Allah menjaga jiwa kita supaya kita
tertidur
dengan tenang dan tidak ada yang mengganggu, lalu saat kita
terbangun Allah tetap menjaga jiwa kita.
Citra :
“Ohh..jadi dede Citra ngga mati...”
Aku :
“Iya sayang...karena Allah yang menjaga jiwa kita...”
Citra :
“Ooooo.....”
Perbincangan tentang salah satu kebesaran Allah.
***********************************************************************
Citar : “Bunda, kalau jiwa itu apa?”
Bunda : “Dede Citra, kalau bunda cubit sakit ngga?
Citra : “sakit...”
Bunda : “nah, itu jiwa dede Citra yangmerasakan.., terus kalau
dede Citra ngga bunda beliin susu, perasaan dede Citra, bagaimana?
Citra : “nangis,,,”
Bunda : “jiwa dede Citra yang merasakan sedih lalu dede nangis
deh....”
Citra : “Oooooo....”. (mungkin saja dia mengerti).
Perbincangan tentang arti sebuah
kata.
************************************************************************
Masih banyak sekali perbincangan
yang selalu terjadi antara anak dan orang tuanya. Tapi kadang orang tua
menganggap hal tersebut hal yang tak penting untuk ditanggapi. Modal utamanya
adalah mau meluangkan waktu untuk mendengarkan dan menyimak saat anak kita
bertanya atau bercerita. Karena anak pada usia 0-6 tahun adalah masa keemasan
anak dalam mengembangkan kapasitas otaknya dengan semua informasi yang dia
dapat di lingkungannya terutama dari lingkungan rumah yaitu orang tuanya.
Tak perlu ragu untuk menjelaskan
secara mendetil karena anak akan menyimak setiap kata yang kita jelaskan,
dengan belajar menyimak berarti anak belajar untuk menghargai seseorang saat
bicara dan juga menambah perbendaharaan kata anak.
Tak perlu ragu untuk menyisipkan
kata-kata asing yang sudah menjadi serapan pada bahasa Indonesia dengan begitu
anak akan terbiasa mendengar bahasa yang tidak umum, bukankah anak akan cepat meniru
dengan apa yang dia lihat, dengar dan rasa. Untuk itu jangan pernah haramkan
kata-kata serapan tersebut (tentunya bahasa yang mendidik).
Pola fikir anak akan tertata baik
bila kita sebagai orang tua senantiasa memberikan kebutuhan akan pengetahuan
dan petualangan jiwanya yang masih perlu tuntunan dari orang tua. Tanpa menata
kebutuhan pengetahuan dan petualangan jiwanya pola fikir anak tidak akan
terpola dengan baik.
Semoga kita selalu belajar pada
anak-anak kita, agar kita dapat memberikan yang terbaik bagi kehidupannya kelak
karena anak adalah aset masa depan kita sebagai orang tua dan juga aset dari
NKRI.
Mulai dari sekarang, tuntunlah anak
untuk berpola fikir yang baik sesuai dengan kebutuhannya.
Terima kasih, semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar